Destinasi Wisata di Banten
Kamila Kagumi Curug Lawang, Desa Cikolelet Punya Destinasi Wisata Alam dan Ekraf, Dekat dengan Anyer
Ada pembuatan biji kopi, olahan eceng gondok, emping melinjo, jamur tiram, penyulingan minyak serehwangi, dan susu kambing etawa
Penulis: Agung Yulianto Wibowo | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Agung Yulianto Wibowo
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Kamila Ratu Chaidir berteriak di depan Curug Lawang yang berada di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, akhir November lalu.
Dia berteriak sembari menghadap ke atas, tubuhnya berputar, dan kedua tangannya direntangkan.
Teriakan perempuan berusia 24 tahun itu bersaing dengan suara air terjun.
Jauh dari keramaian dan hiruk pikuk, teriakan Kamila seolah melepaskan kepenatannya.
Curug Lawang yang begitu memesona, menjadi kekagumannya sendiri.
Baca juga: Keren! Desa Cikolelet Raih 2 Trofi dari Kemenparekraf, Kategori Desa Wisata Rintisan dan Terfavorit
Putri Bupati Serang ini pun kemudian duduk di bebatuan yang berada di depan air terjun untuk menikmati siraman buih.
Untuk menuju Curug Lawang, Kamila harus menempuh jalan setapak selama sekitar satu jam.
Ada beberapa sungai selebar sekitar lima meter yang harus diseberangi.
Namun, perjalanan itu tak seberapa dibandingkan eksotisme Curug Lawang.
"Tempat ini begitu menarik. Apalagi bosan kalau liburan hanya di kota, dari mal ke mal," kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Curug Lawang hanya memiliki ketinggian antara 5-10 meter.
Tempat ini menjadi satu destinasi andalan wisata alam di Desa Cikolelet.
Selain Curug Lawang, ada Puncak Cibaja sebagai destinasi wisata alam di Desa Cikolelet.
Kepala Desa Cikolelet Ojat Darojat mengatakan Desa Cikolelet masuk sebagai satu di antara desa wisata di Kabupaten Serang.