Omicron Terdeteksi, Masyarakat Diminta Jangan Panik dan Tetap Jalankan Disiplin Prokes

Omicron Terdeteksi, Masyarakat Diminta Jangan Panik dan Tetap Jalankan Disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.

Editor: Ahmad Haris
Freepik
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron - Ini penjelasan Kemenkes soal varian baru Covid-19 Omicron, dari tingkat keparahan hingga dampak pada efikasi vaksin. 

“Saat ini tak cukup hanya dengan pengetatan screening. Tracing atau pelacakan harus semakin digencarkan untuk mengantisipasi menyebarnya varian Omicron,” kata Puan, dalam keterangannya, Kamis (16/12/2021).

Kasus pertama Omicron ditemukan pada pasien yang merupakan petugas kebersihan di Rumah Sakit Wisma Atlet, Jakarta.

Puan meminta masyarakat agar tetap tenang dengan adanya temuan ini.

“Kami imbau agar masyarakat tidak panik. Kondisi pasien pun saat ini dalam keadaan sehat. Yang paling terpenting kita harus tetap menjaga diri dan keluarga dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.

Selain pasien yang sudah terkonfirmasi positif varian baru Covid-19 itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mendeteksi 5 kasus probable Omicron.

Dua kasus merupakan WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris, dan 3 kasus adalah WNA asal Tiongkok yang datang ke Manado.

“Screening dengan teknologi RNA lewat sistem SGTF (S-gene target failure) yang bisa mendeteksi kasus Omicron di pintu-pintu masuk ke Indonesia sudah baik, namun harus semakin dioptimalkan untuk meminimalisir imported case,” ucap Puan.

Mantan Menko PMK itu juga mengingatkan Kemenkes dan Satgas Covid-19 segera melakukan upaya penanganan untuk menjaga agar kasus Omicron tidak meluas.

Puan meminta semua pihak bekerja sama untuk mengendalikan kondisi pandemi di Indonesia agar tidak kembali memburuk.

“Apalagi kasus Omicron ini ditemukan menjelang libur Natal dan Tahun Baru, yang kita khawatirkan akan memicu penambahan kasus Covid-19. Harus ada penanganan khusus, dan jangan sampai lengah,” ujarnya.

Petugas kebersihan RS Wisma Atlet yang terkonfirmasi Omicron diketahui tidak memiliki history perjalanan ke luar negeri. Ia diduga tertular dari pasien yang sedang menjalani karantina.

“Maka penting sekali untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk selalu waspada dan tidak abai dengan protokol kesehatan. Sosialisasi harus dilakukan terus menerus dan lewat berbagai sarana, termasuk media sosial,” kata Puan.

Pemerintah daerah bersama aparat keamanan juga diingatkan untuk betul-betul sigap memastikan mobilitas masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru berjalan kondusif.

Tak hanya itu, Puan pun meminta Pemda mempercepat vaksinasi di wilayahnya masing-masing.

Baca juga: Nyanyian Irvan Santoso, Terdakwa Kasus Hibah Ponpes, Sebut Ada Ancaman dari Gubernur Banten

“Khususnya pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sehingga anak-anak semakin lebih aman dari ancaman virus Corona. Dan pastikan fasilitas kesehatan beserta kebutuhan medis lainnya siap untuk segala kemungkinan terburuk,” ujarnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved