News
Survey Elektabilitas Anies untuk Pilpres 2024 Masih Rendah, Pengamat: Paling Mungkin Jadi Wapres
Survey terkait elektabilitas Anies Baswedan untuk maju ke Pilpres 2024 dilaporkan masih rendah.
TRIBUNBANTEN.COM - Survey terkait elektabilitas Anies Baswedan untuk maju ke Pilpres 2024 diketahui masih rendah.
Informasi tersebut dikonfirmasi oleh pengamat politik Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia), Ray Rangkuti.
Melansir Tribun Jakarta, tercatat bahwa kenaikan elektabilitas Anies Baswedan hanya 2-3 persen saja.
Yang mana kemungkinan Anies Baswedan hanya menang jika menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Elektabilitas yang dimiliki Anies Baswedan saat ini dinilai tak mampu membawanya melenggang ke Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Pengamat Sebut Kans Anies Baswedan di Pilpres 2024, Gerindra Malah Sarankan Lanjut 2 Periode di DKI
Bukan kinerja, moral atau antikorupsi, tapi citranya terlalu kental sebagai calon presiden dari kalangan Islam politik membuat Anies sulit mendongkrak elektabilitas jadi 15 persen.
Ray Rangkuti menyebut Anies Baswedan masih perlu mendongkrak elektabilitasnya jelang Pilpres 2024 mendatang.
Saat ini, Anies dinilai masih kalah saing dengan bakal calon presiden lainnya.
Baca juga: Tetapkan UMP Tak Sesuai Aturan, Menaker Kirim Surat Cinta ke Lima Gubernur Termasuk Anies Baswedan
Dengan elektabilitas yang dimilikinya saat ini, Anies hanya mampu untuk maju sebagai calon wakil presiden.
"Jadi bacaan saya, lagi-lagi ya kalau elektabilitas Anies hanya sekitar 15 persen, pertumbuhannya hanya 2 persen sementara yang lain bisa 4-5 persen," jelas Ray saat dihubungi, Minggu (2/1/2022).
"Anies itu paling (mungkin) jadi calon wakil presiden," tambahnya.
Baca juga: Jawaban Menohok Giring Ganesha Disebut DO dari Universitas Paramadina, Singgung Anies Baswedan
Kiprah Anies pun digadang-gadang Ray Rangkuti kian meredup lantaran masa jabatannya sebagai gubernur hanya tinggal menghitung hari.
Terlebih, Anies bukanlah kader partai. Ia tidak memiliki perahu politik untuk menyongsong Pilpres 2024.
Karena tidak memiliki partai, daya tawar Anies hanya sebatas elektabilitas.
Hal itu membuat Anies tidak bisa menentukan sendiri nasibnya pada kontestasi politik 2024 mendatang.
