Harga Cabai Mulai Turun, Petani: Tidak Stabil, Naik Turun
Harga cabai kini sudah mulai turun. Petani cabai di Kabupaten Serang pun buka suara.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Harga cabai kini sudah mulai turun.
Petani cabai di Kabupaten Serang pun buka suara.
Salah satunya adalah Redi, seorang petani asal Kampung Ciakar, Desa Sukarame, Kecamatan Cikausal.
Ia mengakui bahwa harga cabai akhir-akhir ini kurang stabil.
Baca juga: Pemerintah Diminta Turun Tangan Atasi Masalah Cabai, Kepala Pasar Induk Jatiuwung Ungkapkan Hal Ini
Hal ini lantaran kondisi cuaca yang buruk dan tidak menentu.
Saat kondisi hujan, petani cabai biasa gagal panen.
Saat ditemui TribunBanten.com, Redi nampak sibuk lantaran sedang memanen cabai miliknya.
Pria berusia 58 tahun tersebut memanfaatkan lahan miliknya seluas 1 hektar tersebut dengan ditanami cabai rawit, tomat, mentimun, serta paria.
"Ya harga cabai memang tidak stabil selalu naik turun, sekarang ini juga udah mulai turun lagi," katanya saat di lokasi, Sabtu (8/1/2022).
Selain itu, ia pun mengatakan bahwa untuk cabai yang ia panen ini dijual di sekitar kampung, dan pasar terdekat. Juga dikirim ke pasar di Jakarata.
Dalam seminggu, ia mengaku bisa panen sebanyak empat kali dan dapat menghasilkan sekitar 20-30 kilogram cabai.
"Tapi ya panen juga engga nentu, gimana faktor cuaca juga, kalau lagi bagus bisa empat kali dalam seminggu," katanya.
Baca juga: Bukan Hanya Cabai, Ini Daftar Harga Kebutuhan Pokok yang Naik di Pasar Rangkasbitung
Selain itu, ia pun mengatakan bahwa saat ini harga cabai dipasar sudah kembali turun, dari yang sebelumnya mecapai Rp 100 ribu.
"Udah turun lagi sekarang harganya, ya dari petani kisaran Rp 25 ribu perkilogram," katanya.
Dalam hal ini, ia berharap agar harga cabai jangan sampai anjlok, lantaran hal ini akan sangat merugikan para petani.