Menteri PPPA Ungkap Kondisi Terkini Bocah 5 Tahun Korban Penganiayaan & Pemasungan di Sumedang

Kondisi terkini bocah lima tahun berinisial R, korban penyekapan serta penganiayaan di Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas
Ilustrasi kekerasan pada anak Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Hingga September 2021, Ada 38 Kekerasan Terjadi pada Anak-anak di Kulon Progo, https://jogja.tribunnews.com/2021/10/06/hingga-september-2021-ada-38-kekerasan-terjadi-pada-anak-anak-di-kulon-progo. Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti 

TRIBUNBANTEN.COM - Kondisi terkini bocah lima tahun berinisial R, korban penyekapan serta penganiayaan di Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, korban saat ini dalam kondisi baik.

Bintang sendiri telah menemui korban pada Jumat (7/1/2022) siang untuk memastikan langsung bagaimana kondisi R.

"Kami datang ke sini terkait dengan bagaimana ke depan pengasuhan daripada si korban ini."

"Proses pengasuhan sementara dalam hal proses (pemulihan) ini, anak tersebut sudah didampingi oleh pengasuh yang tepat," kata Bintang, dikutip dari Kompas TV.

Selain itu, kata Bintang, pihaknya juga akan mencari solusi secara bersama-sama untuk jangka panjang pengasuhan.

"Nanti untuk jangka panjangnya ini yang kita akan carikan solusi secara bersama-sama,"

Baca juga: Warga dan Petugas Sekuriti Dobrak Rumah, Dengar Rintihan Bocah yang Dirantai dan Kondisinya Lemas

Mengutip Kompas.com, sementara itu, Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, mengabarkan saat ini  pihaknya sedang fokus untuk pemulihan psikologis si korban.

"Kondisinya sekarang sudah stabil, aman dan berada dalam perlindungan unit PPA Polres Sumedang.'

"Saat ini kami fokus untuk pemulihan psikologisnya," kata Eko di Mapolres Sumedang, Kamis (6/1/2022).

Secara fisik, kata Eko, korban mengalami sejumlah luka berat pada bagian tubuhnya.

Terutama pada bagian pergelangan tangan dan kakinya akibat ikatan rantai.

Eko menuturkan, untuk kebaikan korban, saat ini pihaknya merahasiakan lokasi keberadaannya.

"Untuk lokasinya kami rahasiakan. Yang jelas, sekarang ini kondisinya stabil dan berada dalam perlindungan kami," tutur Eko.

Baca juga: 34.892 Kasus Kekerasan Anak Tiga Tahun Terakhir, Pokja Pencegahan & Penanganan Kekerasan Dibentuk

Mengalami Kekerasan Fisik

Mengutip Tribunnews.com, Sabtu (8/1/2022) selain dipasung, R ternyata mengalami kekerasan fisik lainnya.

Berdasarkan hasil visum, pada tubuh R ditemukan sejumlah jejak luka akibat hantaman benda tumpul.

Terdapat pula luka gigitan, bahkan jejak luka akibat cairan panas.

"Benda tumpul, gigitan, dan siraman minyak panas," kata Eko.

Kini bocah malang tersebut telah mendapatkan penanganan oleh pihak kepolisian.

"Saat ini korban telah berada di tempat aman yang tak bisa saya sebutkan lokasinya."

"Yang jelas dalam perawatan Dokkes Polres Sumedang dan Dokkes Polda Jabar."

"Kami berharap traumanya hilang," kata Eko.

Baca juga: Upaya DP3AKKB Banten Tangani Kasus Kekerasan Terhadap Anak: Dua Cara Ini Diutamakan

Penyekapan Terhadap R

Bocah 5 tahun, R, asal Sumedang, Provinsi Jawa Barat disekap di dalam rumah oleh kerabatnya sendiri.

Terungkapnya nasib nahas bocah tersebut karena adanya insiden kebakaran di lantai dua rumah di Perumahan Anggrek Regensi Blok Soka, Rabu (5/1/2022).

Mengutip TribunJabar.id, saat ditemukan tetangga, ia terlihat terbaring di atas kasur dengan tangan dan kaki terikat rantai.

Rantai tersebut dikaitkan ke ranjang besi dan dibebani pelek mobil.

Korban tercatat sebagai warga Tanjung Karang, Bandar Lampung, Lampung.

Menurut kesaksian tetangga, Deni Tandrus (58), pada saat itu, kebakaran terjadi ketika pintu rumah dalam kondisi tertutup dan penghuni sedang berada di luar rumah.

Asap yang keluar dari rumah itu membuat panik warga, hingga akhirnya mereka memilih untuk mendobrak pintu untuk mencari sumber api.

Berdasarkan pemeriksaan polisi, kebakaran di rumah Susilowati terjadi karena pemilik rumah lupa mematikan kompor gas saat merebus ayam.

(Kiri) Tersangka S, tante yang tega rantai keponakannya sendiri dan (Kanan) Kediaman S saat didatangi pihak kepolisian.
(Kiri) Tersangka S, tante yang tega rantai keponakannya sendiri dan (Kanan) Kediaman S saat didatangi pihak kepolisian. (Kolase Tribunnews.com: Tribun Jabar/ Kiki Andriana)

Dugaan Kasus Penjualan Anak, Susilawati Diperiksa 

Polisi lakukan pendalaman kasus menyusul penemuan bocah korban penyekapan di Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Untuk diketahui, kasus ini membuat geger warga lantaran kejadian itu terungkap saat korban terjebak peristiwa kebakaran.

Peristiwa itu terjadi di Perumahan Anggrek Regensi Blok Soka, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang diketahui dihuni oleh Susilawati (53).

Atas kejadian tersebut, Susilawati saat ini tengah diperiksa polisi.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, menjelaskan pemeriksaan dilakukan karena pernyataan Susilawati sering berubah-ubah.

Saat ditanyai soal hubungannya dengan korban, Susilawati sempat menuturkan bahwa bocah tersebut merupakan anak tantenya.

Namun, keterangan tersebut berubah lagi, Susilawati menyebut bahwa bocah tersebut adalah anak titipan dari kakeknya di Lampung.

"Pernyataan tersangka masih berubah-ubah."

"Kami masih dalami, termasuk dugaan kasus penjualan anak," kata Eko, Kamis (6/1/2022), dikutip dari Kompas.com.

Polisi berencana bakal melakukan tes kejiwaan terhadap Susilawati.

"Kami akan segera membawanya ke RS Sartika Asih (Bandung) untuk tes kejiwaan tersangka," sambung Eko.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menteri PPPA Temui Bocah 5 Tahun Korban Penganiayaan di Sumedang, Bagaimana Kondisinya?

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved