Tawuran Pelajar di Kota Serang Makan Korban, Dindikbud Kirim 'Surat Cinta' ke Kepala Sekolah
Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang akan menyurati pihak kepala sekolah SMP.
Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang akan menyurati pihak kepala sekolah SMP.
Upaya menyurati itu dilakukan supaya kepala sekolah SMP mengawasi para siswa agar tidak melakukan tawuran.
"Dari sekolah akan memberikan pembinaan. Sanksi akan kita bicarakan dulu," ujar Kepala Bidang Dinas Pendidikan Kota Serang, Yayan Kosasih, saat ditemui di Mapolres Serang Kota, pada Jumat (21/1/2022).
Baca juga: Begini Wajah Stadion Maulana Yusuf Kota Serang, Renovasi Capai 95 Persen
Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengumpulkan kepala sekolah SMP negeri dan SMP swasta agar kejadian itu tidak terulang kembali.
"Kami akan buat imbauan kepada sekolah setelah mendengar adanya tawuran baik pelajar SMK maupun SMP," katanya.
"Ke depan kita upaya kerjasama dengan sekolah dan masyarakat karena ini tidak hanya tanggung jawab sekolah, apalagi sekarang sudah lakukan pembelajaran selama 6 jam," sambungnya.
Terkait sanksi, Yoyo belum mengetahui dan akan berkoordinasi dengan Kadis Dindik Kota Serang.
"Sanksinya belum tau kami akan koordinasi dengan Kadis dulu terkait kasus tawuran pelajar ini," jelasnya.
"Mereka ditanya diam, dan motifnya belum tau, udah pulang sekolah," sambungnya.
Baca juga: Hendak Tawuran di Kota Serang, Seorang Pelajar Bersembunyi di Got, Total 3 Orang Ditangkap
Sementara itu, Kapolres Serang Kota AKBP Maruli Ahiles Hutapea dalam conferensi pers menyampaikan dugaan aksi tawuran pelajar antar SMP itu cukup berani dan mengerikan.
"Kami akan berkoordinasi dengan sekolah, akan melaksanakan pengetatan, telusuri aplikasi medsos yang digunakan," ujarnya.
Mereka biasanya melancarkan aksinya di depan sekolah, waktu shalat Jumat dan selepas pupang sekolah.
Polisi meminta agar para orang tua membantu mengawasi anaknya.
"Ada masalah keluarga kemudian mereka tidak punya tempat keluh kesah mangkannya cerita ke senior namun tidak bisa berikan jalan terbaik, selain itu ini bagian dari unjuk diri kedewasaan," katanya.
"Kami akan proses, dan kembangkan serta dalami itu," sambungnya.