Hendak Tawuran di Kota Serang, Seorang Pelajar Bersembunyi di Got, Total 3 Orang Ditangkap

Barang bukti yang diamankan polisi adalah celurit dan senjata yang terbuat dari besi holo sepanjang 1,5 meter.

Penulis: mildaniati | Editor: Agung Yulianto Wibowo
TribunBanten.com/Mildaniati
Kapolres Serang Kota AKBP Maruli Ahiles Hutapea menunjukkan barang bukti yang hendak dipakai tawuran saat konferensi pers di Mapolres Serang Kota, Jumat (21/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Dua pelajar SMP ditangkap polisi karena diduga hendak tawuran.

Sebelumnya, polisi menangkap seorang pelajar saat bersembunyi di got Lapangan Banten Indah Permai, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Kamis (20/1/2022) sekitar pukul 15.40.

Pelajar itu ditangkap karena diduga hendak tawuran.

Baca juga: Marak Tawuran Antar Pelajar dan Gengster di Kota Tangerang, Polisi Buru Perajin Senjata Modifikasi

"Yang lainnya kabur, sedang kami kejar," kata Kapolres Serang Kota AKBP Maruli Ahiles Hutapea saat konferensi pers di Mapolres Serang Kota, Jumat (21/1/2022).

Total ada tiga pelajar yang ditangkap, yaitu ATM, HPY, dan FFA.

Barang bukti yang diamankan polisi adalah celurit dan senjata yang terbuat dari besi holo sepanjang 1,5 meter.

Diduga aksi tawuran akan dilakukan antar-kedua SMP di Kota Serang.

Baca juga: Pelajar di Kota Serang Kedapatan Bawa Sarung, Ternyata untuk Sembunyikan Sajam

"Selain itu, mereka juga merencanakan akan tawuran saat jumatan hari ini, kami tangkap terus dan antisipasi," ucapnya.

Adapun jam rawan gang biasa dilakukan untuk aksi tawuran, yaitu usai pulang sekolah, di depan sekolah, dan pada waktu Salat Jumat.

Barang yang digunakan untuk tawuran disimpan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) dan di luar sekolah.

"Kami akan lakukan pemeriksaan lebih lanjut pada pelajar ini dan akan dalami, serta telusuri siapa yang menyuruhnya," ujar kapolres.

Baca juga: Tawuran Maut Tewaskan Pelajar di Kota Serang, Pelaku Akhirnya Ditangkap

Menurut Hutapea, motifnya untuk sementara adalah sebagai eksistensi diri dan masalah keluarga yang diceritakan pada kakak kelas. 

"Kemudian mereka curhat pada kaka kelas yang salah," katanya. 

Mereka janjian lewat media sosial dan ada grupnya.

"Akan kami selidiki adminnya," ujar Hutapea. 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved