Fakta-fakta Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Ungkap Hubungan Letusan dengan Gempa Banten

Berikut fakta-fakta Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda yang menunjukkan aktivitas vulkanik.

Editor: Glery Lazuardi
Tangkap layar video viral di media sosial
Gunung Anak Krakatau menyemburkan awan panas. 

Pada tragedi tersebut, tsunami menelan 437 korban tewas, 10 korban hilang, dan 31.943 korban luka-luka.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa tsunami terjadi setelah adanya erupsi Gunung Anak Krakatau pada Jumat (21/12/2018) pada pukul 13.51 WIB.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi Sabtu Pagi, Bagaimana Kondisi Kawasan Pantai Anyer? Ini Kata BPBD

Pada Sabtu (22/12/2018) dikeluarkan peringatan dini akan adanya potensi gelombang tinggi pada pukul 07.00 WIB, kemudian pada pukul 21.03 WIB, tide gauge (alat pendeteksi tsunami) BMKG menunjukkan adanya kenaikan permukaan air di pantai sekitar Selat Sunda.

Berdasarkan hasil pengamatan alat pendeteksi tsunami di Serang di Pantai Jambu, Desa Bulakan, tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian gelombang mencapai 0,9 meter, namun gelombang mencapai lebih dari 2 meter saat mencapai daratan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved