Amankan Pasokan Batu Bara dan Keandalan Listrik, PLN Teken Perjanjian dengan PTBA dan KAI
PLN, PTBA, dan KAI berkomitmen untuk memperkuat sinergi antar-badan usaha milik negara (BUMN).
TRIBUNBANTEN.COM - PT PLN, PT Bukit Asam (PTBA), dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menandatangani Head of Agreement (HoA) di kantor pusat PLN, Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Kegiatan itu bertema "Penandatanganan Head of Agreement, Kerja Sama Sinergi BUMN Rantai Pasokan Batu Bara untuk Meningkatkan Ketahanan Kelistrikan Nasional".
HoA sebagai dasar penyusunan kajian bersama sehubungan dengan rencana kerja sama.
Penandatanganan HoA dilakukan Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo, Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra, dan Direktur Niaga KAI Dadan Rudiansyah.
HoA itu sebagai tindak lanjut nota kesepahaman yang disepakati pada 19 Agustus 2021 dalam menjaga pasokan batu bara dan keandalan listrik.
Baca juga: Komitmen Tanpa Padam, PLN Siapkan Empat Lapis Sumber Listrik Demi Mendukung G20 di Jakarta
PLN, PTBA, dan KAI berkomitmen untuk memperkuat sinergi antar-badan usaha milik negara (BUMN).
Sinergi itu sebagai bagian dari pola rantai pasokan batu bara demi mendukung ketahanan energi nasional.
Sinergi ini merupakan wujud nyata dari peran BUMN untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui keandalan dan kontinuitas penyediaan energi listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Seiring dengan perkembangan ekonomi, kebutuhan energi listrik yang andal memerlukan rantai sumber energi primer yang dapat diandalkan dan berorientasi jangka panjang.
Hartanto mengatakan kerja sama ini menjadi bukti bahwa PLN berkomitmen untuk meningkatkan security of supply batu bara secara berkelanjutan.
"Kami berharap dengan penandatanganan HoA ini, pelaksanaan sinergi BUMN rantai pasok batu bara dapat terlaksana dengan baik untuk mendukung ketahanan energi nasional," ujarnya saat memberikan sambutan.
Menurut dia, dari HoA ini, kajian komprehensif rencana kerja sama akan mulai dilakukan.
Kajian itu mulai dari skema dan model bisnis yang memungkinkan, teknis dan operasional, harga dan keekonomian, lingkungan dan keselamatan kerja, regulasi dan manajemen stakeholder, hingga analisa risiko.
Kajian ini nantinya akan menjadi guidance bagi PTBA, KAI, dan PLN untuk menjalankan peran masing-masing dalam kerja sama ini dengan baik.
"Sehingga sinergi yang dilaksanakan akan memberikan nilai tambah yang besar dan dirasakan manfaatnya bagi seluruh stakeholder, ketiga perusahaan, serta masyarakat luas," ucap dia.
Baca juga: Ribuan Warga di Desa Terpencil Akhirnya Menikmati Listrik dari PLN, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Hartanto menegaskan kerja sama ini bersifat jangka panjang.
Saat ini, ketiga BUMN akan mengebut kajian kerja sama sehingga diharapkan pada 2025, dari MoU yang disepakati hari ini bisa terjadi pengiriman perdana batu bara menggunakan moda kereta api.
"Ini kolaborasi yang luar biasa, kita akan kerja sama menyiapkan rencana kerja sehingga 2025 bisa segera direalisasikan," ujarnya.
Rafli Yandra menyambut baik penandatanganan HoA ini.
Menurut Rafli, penandatanganan HoA menjadi tonggak pencapaian baru dalam kerja sama sinergi BUMN yang diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi kelistrikan nasional.
“Ini sinergi yang positif, PTBA sebagai pemilik sumber cadangan batu bara terbanyak siap memasok kebutuhan PLN,” kata Rafli.
Baca juga: Kenali Potensi Bahaya Listrik yang Dapat Dihindari, PLN UP3 Banten Gelar Webinar Edukasi Keselamatan
PTBA sudah lama bekerja sama dengan PLN dalam memasok kebutuhan batu bara memakai moda transportasi kereta api.
Sejak tahun 1980, PTBA sudah memasok kebutuhan batu bara PLN khususnya untuk PLTU Suralaya.
“Melalui kesepakatan ini, kerja sama dan sinergi ini kita tingkatkan kembali. Melalui sinergi ini kita akan meningkatkan pasokan batu bara hingga 20 juta ton untuk PLN sehingga bisa secure dalam hal pasokan bahan bakar,” ujarnya.
Dadan mengatakan KAI ingin turut serta dalam memastikan pasokan bahan baku untuk pembangkit aman.
Keterlibatan KAI sebagai bentuk nyata dalam turut serta menjaga ketahanan energi melalui angkutan kereta api yang dapat diandalkan.
Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti aman, tepat waktu, serta ramah lingkungan.
Batu bara merupakan komoditi dengan volume paling besar dalam angkutan KAI, di mana pada tahun 2021 jumlahnya mencapai 76 persen dari keseluruhan angkutan barang KAI.
Baca juga: PLN Mempererat Kolaborasi dengan KPK, Menutup Celah Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
"HoA ini merupakan suatu terobosan serta langkah yang baik dan diharapkan dapat terselenggara secepatnya dengan mengedepankan Good Corporate Governance (GCG)," ucap Dadan.
Ke depan, KAI juga akan mempersiapkan investasi khusus untuk proyek ini.
Sebagai informasi, PTBA dan KAI bukan nama asing pada proses penyediaan batu bara untuk pembangkit-pembangkit PLN.
Kerja sama dengan kedua BUMN ini telah dilakukan sejak tahun 1980-an.
Sinergi PLN, PTBA dan KAI untuk memastikan rantai pasok batu bara, merupakan wujud nyata dari peran BUMN untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui keandalan dan kontinuitas penyediaan energi listrik bagi seluruh masyarakat.
Sinergi ini juga diharapkan akan menjadi peluang yang baik bagi semua pihak untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kontribusi serta memperkuat peran BUMN sebagai penggerak ekonomi di Indonesia.
