Skenario Pemerintah Pada Masa Transisi Pandemi ke Endemi Covid-19, Luhut: Akan Bertahap
Inilah skenario yang dilakukan pemerintah menuju masa transisi pandemi jadi endemi Covid-19.
TRIBUNBANTEN.COM - Inilah skenario yang dilakukan pemerintah menuju masa transisi pandemi jadi endemi Covid-19.
Skenario tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Lahkah-lahkan transisi dilakukan secara bertahap dan tak akan terburu-buru.
Selain itu, pemerintah juga menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menetapkan status endemi.
Baca juga: Sejarah Hari Pramuka Internasional, Dirayakan di Hari Lahir Robert Baden-Powell
Baca juga: Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1 MASIH DIBUKA, Simak Posisi Tersedia & Syaratnya
Penanganan Covid-19 akan terus dievaluasi.
"Kita akan melakukan transisi ini secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut dengan berbasiskan data indikator kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya, serta terus menerapkan prinsip kehati-hatian."
"Kami akan terus melakukan evaluasi mengenai pra-kondisi endemi ke depan,” kata Luhut dalam konferensi pers PPKM secara virtual, Senin (21/2/2022) dikutip dari laman pers Kemenko Marves.
Untuk menetapkan status endemi ini, kata Luhut, ada beberapa indikator yang akan digunakan sebagai pijakan pemerintah.
Di antaranya, pemerintah akan mempertimbangkan tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi dan tingkat kasus yang rendah berdasarkan indikator WHO.
Kemudian juga kapasitas respons fasilitas kesehatan yang memadai maupun menggunakan surveillance aktif.
Indikator pijakan endemi tersebut akan terus disempurnakan dengan para pakar dan ahli di bidangnya dari waktu ke waktu.
Selain itu, menurut Luhut, masa transisi menuju endemi ini perlu terjadi dalam kurun waktu yang panjang.
"Pra-kondisi ini juga harus terjadi dalam rentang waktu yang cukup panjang dan sudah stabil ataupun konsisten," ucap Luhut.
Luhut menambahkann, demi mewujudkan status endemi Covid-19 ini, hal utama yang perlu dilakukan adalah menggenjot vaksinasi dosis kedua dan booster.
Terutama bagi masyarakat yang sudah lanjut usia atau lansia.