Parah! 'Sejak Indonesia Merdeka Belum Diperbaiki' Jeritan Warga Kampung Terakhir di Ujung Kulon

Parah! 'Sejak Indonesia Merdeka Belum Diperbaiki' Jeritan Warga Kampung Terakhir di Ujung Kulon

Penulis: Nurandi | Editor: Ahmad Haris
Dok. Warga
Jalan Kampung Cegog yang rusak parah, menjadi akses satu-satunya warga di kampung ujung barat Pulau Jawa, Rabu (23/2/2022). Tampak warga setempat menata bebatuan di jalan itu. 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN PANDEGLANG - Warga Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang harus menjerit, lantaran sepanjang tahun, hingga detik ini, akses jalan mereka rusak parah dan tidak layak.

Saat ini, kondisi jalan di Kampung Cegog yang merupakan kampung terakhir di Ujung Kulon ini rusak parah.

Pada badan jalannya, hanya dilapisi bebatuan dan tanah saja.

Baca juga: Ironi Warga di Ujung Pandeglang, Jual Jalan di Tokopedia Rp 33 Ribu, Hasil Jualnya untuk Perbaikan

Jalan yang digunakan warga tersebut, merupakan akses jalan satu-satunya, karena Kampung Cegog merupakan kampung terakhir yang masuk kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.

Velum lagi kalau musim hujan, jalan akan semakin parah tidak karuan.

Ahmad Kurtusi, salah seorang warga Kampung Cegog mengungkapkan, saat ini ia dan warga sekitar bingung dengan status jalan Cegog tersebut.

Karena sudah puluhan tahun jalan tidak pernah dibangun.

"Status jalan ini harus diperjelas, apakah ini jalan desa atau Jalan kabupaten?."

"Supaya kami juga menyampaikan aspirasinya jelas. Hingga saat ini saja status jalan saja belum jelas," ungkapnya.

Saat ini, kurang lebih ada 700 penduduk, yang menghuni Kampung Cegog.

Jalan yang saat ini digunakan, pembangunannya merupakan hasil swadaya warga setempat.

"Jadi jalan tersebut belum pernah diperbaiki, selain dari gotong royong masyarakat."

"Kayanya dari Indonesia sebelum merdeka juga belum diperbaiki," tegas Ahmad.

Ahmad mengharapkan, dengan kondisi saat ini, semoga jalan segera di perbaiki, agar perekonomian masyarakat terbantu.

"Segera dilakukan perbaikan itu saja, bukan hanya saya saja yang kesal dengan hal ini, bahkan seluruh masyarakat, khususnya yang ada di kampung Cegog," pungkasnya.

Sebelumnya, diberitakan Ahmad Kurtusi warga Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang menjual jalan di kampungnya ke situs jual beli online Tokopedia, agar ada perbaikan.

Ironisnya, jalan tersebut dihargai Rp 33.000.

Baca juga: Sungai Cidanau Meluap, 8 Rumah Warga Serang Terendam Serta Akses Jalan Utama Terputus

Ahmad Kurtusi beranggapan jika jalan tersebut ada yang membeli, dananya bisa untuk perbaikan jalan di desanya.

"Saya juga itu bentuk aspirasi saja, kepada pemerintah. Dari pada enggak ada pembangunan gitu, jadi dijual saja," katanya saat dihubungi oleh TribunBanten.com, Rabu (23/2/2022).

Ahmad menjelaskan, dengan dijualnya jalan tersebut, akan membantu untuk perbaikan jalan.

"Siapa tahu kalo ada yang beli, dananya bisa buat untuk perbaikan jalan yang rusak tersebut," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved