Rusia Klaim Pasukannya Hancurkan 41 Kendaraan Militer Ukraina, 18 Tank, dan 7 Sistem Roket Ganda

TRIBUNBANTEN.COM - Pada Kamis 24 Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi khusus di Ukraina.

Putin mengklaim operasi itu bertujuan untuk melindungi penduduk dari dua wilayah yang memisahkan diri.

Yaitu Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR).

Baca juga: Invasi Militer Rusia ke Ukraina, Harga Minyak Mentah Naik, Bagaimana Harga BBM?

Rusia kemudian menekankan, bahwa tidak ada ancaman bagi penduduk sipil, karena pasukannya hanya menargetkan infrastruktur militer di Ukraina.

Dilansir dari Tribunnews.com, seperti dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (25/2/2022), Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pasukannya telah menghancurkan 41 kendaraan militer Ukraina.

Tidak hanya itu, Rusia juga menghancurkan 18 tank dan kendaraan tempur lapis baja, 7 sistem roket ganda, dan 5 kapal tempur.

Baca juga: Jika Perang Rusia-Ukraina Makin Meluas, Ini Dampaknya bagi Pemulihan Ekonomi Indonesia

Sebelumnya, pada Jumat waktu setempat, Juru bicara militer Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan pasukan terjun payung Rusia juga telah menguasai area pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.

Lokasinya terletak sekitar 100 kilometer dari ibukota Ukraina, Kiev.

"Kesepakatan dicapai dengan prajurit dari batalion terpisah yang melindungi pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina tentang keamanan bersama unit daya dan sarkofagus PLTN Chernobyl," kata Konashenkov.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemhan Rusia: Pasukan Hancurkan 18 Tank Ukraina, 7 Sistem Roket Ganda, dan 41 Kendaraan Militer