Harga Daging Sapi Masih Tinggi, Pedangang di Pasar Pamarayan Serang Mengeluh Sepi Pembeli
Harga Daging Sapi Masih Tinggi, Pedangang di Pasar Pamarayan Serang Mengeluh Sepi Pembeli
Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Pedagang daging sapi di Pasar Pamarayan Kabupaten Serang masih berjualan, di tengah aksi mogok, untuk memprotes mahalnya harga daging sapi, Senin (28/2/2022).
Mereka yang masih bertahan untuk berjualan, mengeluhkan sepinya pembeli, lantaran mahalnya harga daging sapi.
Pantauan Tribunbanten.com di Pasar Pamarayan, ada sekira 3 penjual daging sapi masih bertahan untuk berjualan.
Aksi mogok pedagang daging yang seharusnya berlangsung pada Senin (27/2/2022) hingga Jumat (4/3/2022), dibatalkan.
Baca juga: Pedagang Daging Sapi Batal Mogok Jualan, Ternyata Karena Hal Ini
Suprani (55), salah satu pedagang daging mengaku tetap berjualan, karena masih ada sisa stok daging yang dibelinya pada Minggu (27/2/2022).
"Masih jualan karena masih ada sisa. Tapi kalau sepi pembeli terus seperti ini, kemungkin pasti pada mogok jualan," katanya saat di lokasi, Senin.
Menurutnya, aksi mogok itu sebagai salah satu bentuk protes kepada pemerintah, agar harga daging sapi lokal yang kini berkisar Rp130.000 per Kilogram.
Ia pun berharap, pemerinta bisa mencari soluasi agar harga dapat segara turun.
"Ini dagang tetap saja tidak ada yang beli."
"Pembelinya pada kabur karena mahal."
Baca juga: Harga Daging Sapi di Kota Serang Tembus Rp 150 Ribu Per Kg, Pedagang Menjerit: Gimana Dapat Untung?
"Jadi ke kitanya tidak ada pemasukan juga, yang ada nombokin," ujarnya.
Suprani pun menceritakan, banyak pembeli yang mengeluh dengan harga daging sekarang, dan tidak sanggup beli.
Namun, pedagang masih bertahan untuk tetap berjualan meski harganya tinggi dan sepi pembeli.
Lantaran tidak memiliki pekerjaan lainnya, guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.