Pengamat Nilai Tanggapan Presiden Jokowi soal Isu Penundaan Pemilu 2024 Normatif hingga Kurang Tegas
Pengamat politik menilai pernyataan Jokowi soal Pemilu 2024 kurang tegas hingga tak bisa meredakan kegaduhan politik yang sudah terjadi.
TRIBUNBANTEN.COM - Pengamat politik menanggapi pernyataan Presiden Jokowi Widodo soal isu penundaan Pemilu 2022.
Mereka menilai pernyataan Jokowi itu kurang tegas hingga tak bisa meredakan kegaduhan politik yang sudah terjadi.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu buka suara soal isu Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ditunda.
Baca juga: Kabar Baik untuk Para PNS, Jokowi Resmi Naikkan Tunjangan Jabatan ASN, Segini Besarannya
Adapun usulan penundaah pemilu datang dari pimpinan partai politik, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kemudian juga mendapat dorongan dari parpol lain.
Seperti, Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, hingga Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Menanggapi usulan tersebut, Jokowi menyampaikan dirinya akan taat dan patuh konstitusi atau UUD 1945.
"Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi," kata Jokowi di Istana Bogor, Jumat (4/3/2022), dikutip dari Kompas.com.
Di sisi lain pernyataannya, Jokowi juga tak bisa melarang seseorang berpendapat.
Termasuk ketika ada yang berpendapat soal penundaan Pemilu.
Pasalnya, menurut dia, usulan tersebut bagian dari demokrasi.
Baca juga: Wacana Presiden 3 Periode, Sempat Bilang Tampar Mukanya hingga Jokowi Sebut Bagian Demokrasi
Namun, di akhir pernyataannya, Jokowi kembali menegaskan jika terkait pelaksanaan Pemilu maka semua harus tunduk dan taat pada konstitusi.
”Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan (masa jabatan presiden), menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas saja berpendapat," kata dia.
"Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan, semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi,” tambah Jokowi.
Kendati sudah bersuara, statement Jokowi ini dinilai kurang memuaskan.
Pengamat hingga politisi menilai Jokowi kurang tegas menegaskan penolakannya pada penundaan Pemilu.
Baca juga: Jokowi Minta WA Grup TNI-Polri Didisiplinkan: Ada yang Tak Setuju IKN