Swab Palsu Terkoneksi ke PeduliLindungi, Polisi Beberkan Hasil Pemeriksaan Kemenkes

Pihak Kementerian Kesehatan dimintai keterangan terkait kasus pemalsuan hasil swab PCR dan antigen palsu yang mampu terkoneksi ke PeduliLindungi

Editor: Glery Lazuardi
surabaya.tribunnews.com/Ahmad Zaimul Haq
Ilustrasi - Sejumlah ibu hamil saat mengikuti tes swab khusus untuk ibu hamil di Gelora Pancasila, Selasa (21/7/2020). 

TRIBUNBANTEN.COM - Pihak Kementerian Kesehatan dimintai keterangan terkait kasus pemalsuan hasil swab PCR dan antigen palsu yang mampu terkoneksi ke Aplikasi PeduliLindungi, pada Rabu (9/3/2022) kemarin.

Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, melakukan pemeriksaan terhadap pihak Kemenkes yang bertugas menaungi Aplikasi PeduliLindungi.

AR, salah satu pelaku, terdaftar dan memiliki akun yang dapat mengakses hasil swab test PCR dan antigen ke PeduliLindungi.

"Kami telah melakukan pemeriksaan saksi terhadap Kemenkes, dan hasilnya adalah AR terdaftar di aplikasi PeduliLindungi sebagai orang yang bisa mengakses hasil swab tes PCR dan antigen," ujar Kanit Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Ipda Suwandi, saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Kamis (10/3/2022).

"Pihak Kemenkes yang mengelola ataupun menaungi aplikasi PeduliLindungi telah kita periksa kemarin, sekira pukul 14.00 WIB," sambungnya.

Baca juga: Berlaku Mulai 3 Maret 2022: Penumpang Pesawat Wajib Mengisi e-HAC via PeduliLindungi Versi Terbaru

Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan memeriksa Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, terkait dengan akses pada aplikasi PeduliLindungi yang dimiliki oleh AR.

Menurutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang merupakan pihak yang bertanggung jawab, lantaran memberi akses PeduliLindungi kepada AR.

Pasalnya, klinik yang dilampirkan AR dalam hasil tes swab PCR dan antigen palsu tersebut bodong, alias tidak diketahui keberadaannya.

"Kita akan memanggil Dinkes Kabupaten Tangerang, sebab yang mengaprove AR di Aplikasi PeduliLindungi itu Dinkes Kabupaten Tangerang," kata dia.

"Kita akan tanyakan kenapa AR bisa punya akses di PeduliLindungi, sebab klinik yang dipakai AR itu tidak ada wujudnya atau bodong," jelasnya.

Baca juga: Berlaku Mulai 3 Maret 2022: Penumpang Pesawat Wajib Mengisi e-HAC via PeduliLindungi Versi Terbaru

Suwandi memastikan, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkit kasus tersebut.

Selain Kemenkes, lanjutnya, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi baru terkait kasua tersebut.

"Proses hukum kasus ini masih berjalan, kita masih cari tau bagaimana AR, bisa masuk atau memiliki akun di PeduliLindungi, sementara kliniknya saja tidak ada wujudnya. Untuk saksi baru, sudah ada beberapa yang kita periksa, kita juga masih mencari saksi yang lainnya lagi," ucapnya.

Kendati demikian, Suwandi enggan menjelaskan lebih lanjut terkait dengan kemungkinan penetapan tersangka baru dalam kasus tersebut.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah fokus melakukan penyidikan lebih lanjut soal kasus pengadaan hasil swab tes PCR dan antigen palsu yang mampu terkoneksi ke aplikasi PeduliLindungi tersebut.

"Tapi, kita belum bisa sampaikan kemungkinan penetapan tersangka baru dalam kasus ini, karena kita masih mencari orang untuk dimintai keterangan lebih dalam lagi," terang Suwandi.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Polisi Ungkap Hasil Pemeriksaan Kemenkes soal Hasil Swab Palsu yang Terkoneksi ke PeduliLindungi

Police Reveal the Results of the Examination of the Ministry of Health regarding False Swab Results Connected to PeduliLindungi

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved