Pasukan Rusia Ketar-Ketir Kehilangan 40.000 Tentara di Ukraina, NATO: Jenderal Rusia Kembali Tewas
Rusia telah kehilangan sebanyak 40.000 tentara dalam perang melawan Ukraina sejak bulan Februari 2022 lalu.
TRIBUNBANTEN.COM - Rusia telah kehilangan sebanyak 40.000 tentara dalam perang melawan Ukraina sejak bulan Februari 2022 lalu.
Puluhan ribu tentara tersebut diyakini tewas, terluka, atau ditangkap sejak invansi ke Ukraina sekitar empat minggu lalu.
Baca juga: Jurnalis Rusia Nekat Merekam Suasana Mencekam, Akhirnya Tewas dalam Insiden Penembakan di Ukraina
Baca juga: Rusia Minta Bantuan Korea Utara terkait Invasi Ukraina, Kim Jong Un: Kamu Terlalu Gila!
Baca juga: Duta Besar Rusia Sebut Presiden Vladimir Putin Berencana Hadiri KTT G20 di Indonesia
Baca juga: Militer Ukraina Wanti-wanti Warga, Harus Siap dengan Serangan Rusia yang Lebih Mengerikan
Menurut Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO), jumlah korban yang begitu banyak berdampak besar pada moral pasukan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Diperkirakan jumlah orang Rusia yang tewas adalah antara 7.000 dan 15.000, menurut seorang pejabat.
Jika ditambah tahanan yang terluka dan yang ditahan, maka jumlah tentara yang menjadi korban perang tersebut antara 30.000 dan 40.000 orang.
NATO mengatakan jumlah korban itu berdampak besar pada moral tentara Rusia.
Apalagi jenderal Rusia kembali tewas dalam pertemuan dengan pasukan Ukraina.
Demikian berita terkini Wartakotalive.com bersumber dari dailymail.co.uk siang ini.
Misi Rusia Bisa Tidak Dilanjutkan
Beberapa ahli militer percaya misi Rusia tidak akan berkelanjutan jika kerugian meningkat hingga 30 persen – sekitar 60.000 orang – seperti yang telah disebut dalam cadangan.
Invasi Vladimir Putin terus menderita apa yang dengan cepat menjadi kehilangan komandan tertinggi Rusia sejak Perang Dunia Kedua.
Kolonel Alexei Sharov menjadi pejabat tinggi terbaru yang diduga tewas, dengan pejabat barat mengatakan mereka yakin enam dari 20 jenderal awal sekarang telah dibawa keluar.
"Namun, mereka akan diganti," mereka memperingatkan.
Kemarahan Putin akan meningkat ketika pasukannya terus terhenti di Kyiv (Kiev), Kharkiv dan Chernihiv sementara mereka mencapai beberapa keberhasilan di selatan dengan harga yang 'mengerikan'.
Pasukan Ukraina juga ingin merebut kembali Kherson – satu-satunya kota besar di bawah pendudukan.
