Jenderal Rusia Tewas Lagi, Total Ada 7 Jenderal, tapi Pihak Putin cuma Mengonfirmasi 1 Kematian

Jenderal Rusia Tewas Lagi, Total Ada 7 Jenderal, tapi Pihak Putin cuma Mengonfirmasi 1 Kematian

Editor: Ahmad Haris
Alexey NIKOLSKY/Sputnik/AFP & Twitter Via Daily Star
KIRI: Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Kremlin di Moskow pada 21 Februari 2022. KANAN: Jenderal Roman Garilov pejabat militer Rusia yang ditangkap Presiden Rusia Vladimir Putin, yang diduga sebagai kambing hitam atas kegagalan Rusia menaklukkan Ukraina setelah melakukan penyerangan selama tiga pekan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Jenderal Rusia dikabarkan kembali tewas dalam peperangan di Ukraina.

Hal iru dikonfirmasi oleh pihak Kementerian Pertahanan Ukraina.

Adalah Letnan Jenderal Yakov Rezantsev, yang dilaporkan tewas dalam serangan di dekat kota selatan Kherson, Sabtu (26/3/2022).

Baca juga: Jenderal Top Rusia Sebut Tahap Pertama Operasi Militer Selesai, Target Selanjutnya Ukraina Timur

Dikutip dari BBC, Rezantsev adalah komandan tentara gabungan ke-49 Rusia.

Seorang pejabat Barat mengatakan, dia adalah jenderal ketujuh yang tewas di Ukraina.

Juga, letnan jenderal kedua atau perwira tertinggi yang dilaporkan tewas.

Diperkirakan, kondisi moral yang rendah di antara pasukan Rusia telah memaksa perwira senior berada di garis depan peperangan.

Media Ukraina melaporkan pada hari Jumat bahwa letnan jenderal Rezantsev tewas di pangkalan udara Chornobaivka dekat Kherson.

Pangkalan itu digunakan Rusia sebagai pos komando dan telah diserang oleh militer Ukraina beberapa kali.

Letnan jenderal lainnya, Andrei Mordvichev, dilaporkan tewas oleh serangan Ukraina di pangkalan yang sama.

Meskipun Rusia hanya mengonfirmasi satu kematian jenderal, Kyiv dan pejabat Barat percaya ada tujuh jenderal yang telah tewas dalam pertempuran sejak perang dimulai.

Namun kematian Mayor Jenderal Magomed Tushayev dari garda nasional Chechnya masih diperdebatkan.

Sebab, tidak biasa bagi perwira senior Rusia untuk berada begitu dekat dengan medan perang.

Sementara, pejabat Barat percaya bahwa mereka telah dipaksa untuk bergerak ke garis depan untuk menghadapi kondisi moral rendah di antara pasukan Rusia.

Perlawanan Ukraina yang kuat secara tak terduga, peralatan Rusia yang buruk, dan jumlah korban tewas yang tinggi di antara pasukan Rusia, semuanya dianggap berkontribusi pada moral yang rendah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved