Double-double Track Manggarai-Cikarang Dibiayai SBSN Rp 5,6 T, Jalur Kereta Jakarta-Banten Dibenahi

Pemerintah pusat menganggarkan dana Rp 5,6 Triliun untuk membangun Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu Double-Double Track Manggarai-Cikarang

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUN JABAR/ISEP HERI HERDIANSAH
Kereta api yang sedang melintas 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah pusat menganggarkan dana sebesar Rp 5,6 Triliun untuk membangun Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang.

Upaya pembiayaan itu menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tahapan proyek ini dimulai tahun 2014 dan akan selesai secara keseluruhan pada tahun 2023.

Kemudian, total alokasi pembiayaan dari SBSN untuk sektor perkeretaapian di tahun anggaran 2022 adalah Rp 3,5 triliun.

“Dengan alokasi untuk wilayah Jakarta dan Banten adalah Rp 532 miliar masing untuk penyelesaian pembangunan fasilitas perkeretaapian Manggarai-Jatinegara tahap II dan Bekasi-Cikarang, sebagai rangkaian dari rangkaian proyek pembangunan Double-Double Track (DDT) Manggarai–Cikarang,” tutur Sri Mulyani, pada Sabtu (2/4).

Baca juga: KAI Diskon Tiket Hingga 60% dan Flash Sale Eksekutif Rp 75 Ribu, Berikut Daftar Kereta Api

Sri Mulyani telah meresmikan pengoperasian dan penandatanganan penanda aset SBSN fasilitas perekeretaapian Stasiun KA Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (31/3).

Sri Mulyani dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta jajaran mengunjungi lokasi pembangunan proyek sarana dan pra sarana perkeretaapian di Stasiun Cikarang.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merupakan Kementerian/Lembaga (K/L) yang pertama kali menggunakan pembiayaan melalui SBSN. Di mana proyek pertama dibiayai SBSN pada tahun 2013 adalah Pembangunan Jalur Ganda KA Cirebon – Kroya sebesar Rp 800 miliar, yang merupakan bagian awal dari proyek Double Track KA Selatan Jawa.

“Ini bentuk akuntabilitas publik. Masyarakat bisa melihat uang kami itu untuk apa. Kami sampaikan kepada Kemenhub dana Rp 52,3 triliun dari APBN kepada Kemenhub,” tutur Sri Mulyani.

Beberapa paket konstruksi dari proyek strategis sektor perkeretaapian pembangunan Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang yang dibiayai melalui SBSN dan telah selesai pembangunannya sampai tahun 2021, antara lain:

Paket A tahap I (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai–Jatinegara), MYC 2015-2021, senilai Rp 2,44 triliun.

Baca juga: 2.500 Jasad Tentara Rusia Dipulangkan, Dikirim dari Belarusia Pakai Helikopter dan Kereta

Penggantian Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Stasiun Cikarang–Stasiun Cikampek senilai Rp 308 miliar dari tahun 2020 s.d. 2021.

Paket B2 (1) Modernisasi Fasilitas Perkeretaapian Untuk Jatinegara–Bekasi senilai Rp880 miliar dari tahun 2015 s.d. 2018.

Paket B2 (2) Double Track Antara Jatinegara – Bekasi senilai Rp258 miliar tahun 2014.

Untuk proyek pembangunan Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang yang dibiayai melalui SBSN dan masih dalam proses pembangunan melalui SBSN pada tahun 2022-2023 adalah Paket A tahap II yaitu pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai-Jatinegara, MYC 2019-2022, senilai Rp 1,2 triliun, dan pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Bekasi–Cikarang, MYC 2019-2022, senilai Rp 581 miliar.

“Jadi aset negara yang dibangun dengan uang negara. Kalau dibiayai SBSN, maka aset menjadi underlying atau aset dasar bagi surat berharga,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani berharap, rangkaian pembangunan proyek perkeretaapian DDT Manggarai-Cikarang melalui SBSN tersebut akan memberikan dampak positif baik dari sisi konektivitas transportasi dan ekonomi.

Diantaranya, meningkatnya pelayanan aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang antar kabupaten, antar kota maupun antar provinsi khususnya dari dan ke wilayah Jadebotabek dan memacu serta memperlancar roda perekonomian masyarakat.

Baca juga: Acara Bukber dan Open House Dilarang di Kota Tangerang, Pemkot: Sesuai Arahan dari Presiden Jokowi

“Semoga infrastruktur bisa dinikmati masyarakat. Mendukung mobilitas masyarakat. Masyarakat bisa kembali memiliki kegiatan produktif dan akan bisa meningkatkan kesejahteraan,” tambahnya.

Pembiayaan proyek infrastruktur melalui SBSN dimulai pada tahun 2013 dan sampai tahun 2022 ini telah mencapai total Rp 175,38 triliun, yang digunakan untuk membangun 4247 proyek pada 11 K/L dan tersebar di 34 provinsi.

Tulisan ini sudah tayang di kontan.co.id berjudul Pembangunan Double-Double Track Manggarai-Cikarang Menggunakan Pembiayaan SBSN

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved