Pelayanan Prima kepada 82 Juta Pelanggan, PLN Pastikan Digital Rantai Pasok Kelistrikan Kian Optimal
Dia datang untuk memastikan sistem digitalisasi rantai pasok material kelistrikan berjalan optimal di lapangan.
Laju ketersediaan material ini sangat cepat membuat terkadang unit layanan kehabisan stok material tersebut, hal ini menyebabkan proses pelayanan kepada pelanggan menjadi tertunda.
"Ujung-ujungnya ini berdampak pada tidak optimalnya pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Selain itu, Darmawan juga menemukan bahwa material/aset yang sudah terpasang, tetapi karena satu dan lain hal, harus dikembalikan (material retur), juga belum terkelola melalui sistem digital dan masih dikelola secara manual.
Baca juga: 1.295 Personel dan 42 Posko Siaga Jaga Pasokan Listrik PLN di Banten Selama Ramadan
"Apakah aset tersebut masih bisa digunakan di tempat lain (relokasi), atau sudah rusak tetapi masih bisa diperbaiki, atau bisa juga sudah tidak bisa digunakan lagi. Ini juga perlu dikelola dengan baik melalui sistem digital," terang dia.
Bergerak cepat, Darmawan langsung membentuk Tim Task Force Digitalisasi Pengelolaan Inventori untuk bisa segera menyelesaikan persoalan.
Menurut dia, perlu ada review dan laporan yang day to day agar pengawasan bisa lebih optimal.
Harapannya, kata Darmawan seluruh proses bisnis pengelolaan inventori di gudang PLN menjadi lebih simpel, rapi, proaktif dalam memastikan ketersediaan material dan akuntabel.
Seluruh prosesnya juga dapat dimonitor mulai dari jajaran Direksi hingga petugas di lapangan.
Dengan adanya perbaikan ini, dirinya meyakini pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan lebih baik.
"Ke depan tidak ada lagi cerita di mana pelanggan tidak terlayani dengan cepat karena permasalahan dalam pengelolaan material," ujar Darmawan.