Buntut dari Perang Sarung di Pandeglang, 1 Remaja Tewas, Polisi Pastikan Tangkap dan Proses Pelaku

Buntut dari Perang Sarung di Pandeglang, 1 Remaja Tewas, Polisi Pastikan Tangkap dan Proses Pelaku

Editor: Ahmad Haris
Dok. Polres Pandeglang/Polda Banten
Kapolres Pandeglang Belny Warlansyah. 

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN PANDEGLANG - Ramadan kali ini, marak terjadi insiden perang sarung, yang berujung melayangnya nyawa seseorang.

Yang terbaru, aksi perang sarung terjadi di Kabupaten Padeglang, tepatnya di Kampung Kadu Cina, Desa Gunung Sari, Kecamatan Mandalawangi. 

Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlanyah mengatakan, aksi pengeroyokan dengan menggunakan sarung yang telah diikatkan dengan benda-benda keras, terjadi di wilayah Polsek Mandalawangi Polres Pandeglang, dan berujung memakan 1 orang korban meninggal dunia, saat perang sarung sesama anak-anak. 

Korban berinisial EA (17), pelajar SMA, warga Mandalawangi, Pandeglang telah meninggal dunia akibat kejadian perang sarung tersebut.

Baca juga: Lerai Perang Sarung, Pelajar SMA di Pandeglang Malah Tewas, Keluarga: Dipukul Sarung Berisi Batu

Menurut AKBP Benly, kejadian terjadi pada Sabtu (16/04), sekira pukul 02.00 WIB di Desa Gunung Sari, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang.

Berdasarkan informasi, perang sarung ini antara anak-anak Kampung Kadu Cina dan Kampung Bale Gede, saat menjelang sahur.

"Anak-anak menyabetkan sarungnya kepada lawan, di mana pada ujung sarung sudah diisi batu atau benda keras sehingga dapat menimbulkan luka serius ketika mengenai lawan," jelas Belny Warlansyah dalam keterangan tertulis yang diterima TribunBanten.com, Senin (18/04). 

Kemudian, anak-anak dari Kampung Kadu Cina terdesak oleh serangan anak-anak dari Kampung Bale Gede, akhirnya berlari untuk bersembunyi dan mencari pertolongan dengan masuk ke dalam masjid.

"Ketika anak-anak masuk kedalam masjid, korban EA yang sedang tadarusan, dan karena mendengar kegaduhan kemudian korban keluar menghampiri dan melerai perang sarung tersebut."

"Namun nahas, korban EA malah menjadi sasaran dan dikeroyok oleh anak-anak dari Kampung Bale Gede hingga pingsan," tutur Belny Warlansyah. 

Kemudian, pasca dikeroyok korban langsung dibawa oleh keluarganya ke RSUD Berkah Pandeglang, namun pihak RSUD Berkah Pandeglang merujuk ke RS lain yang lebih lengkap karena luka korban cukup serius.

Oleh pihak keluarga, akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Bedah Benggala Kota Serang.

Dan pada Minggu (17/04) sekira pukul 18.00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Bacok Teman Sebaya dengan Celurit, Korban Sempat Terjatuh saat Duel Perang Sarung

"Pihak kepolisian dalam hal ini, Polsek Mandalawangi terus melakukan koordinasi dengan Kepala Desa, para tokoh dan unsur Forkopimda Kecamatan Mandalawangi untuk mengantisipasi aksi balasan, dengan menyiagakan personel di lokasi untuk memonitor situasi dan memastikan tidak terulang aksi perang sarung," jelasnya. 

Belni juga meminta partisipasi aktif masyarakat bersama Polres untuk bersama melakukan preemtive strike, membubarkan kelompok remaja dan melakukan penggeledahan terhadap kerumunan remaja sehingga tidak membiarkan tawuran terjadi.

"Pihak kepolisian turut berduka cita atas meninggalnya remaja di Mandalawangi yang diakibatkan oleh perilaku berandalan jalanan, kami akan fokus untuk segera dapat menangkap pelakunya dan memproses pidananya hingga putusan pengadilan," tutup Belny. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved