5 Warga Meninggal Gara-gara DBD, Bupati Serang Keluarkan SK untuk 336 Kades dan 29 Camat

Untuk pembersihan lingkungan dan fogging, tidak hanya akan dilakukan Pemkab Serang, tetapi juga dibantu pihak TNI

Penulis: desi purnamasari | Editor: Agung Yulianto Wibowo
TribunBanten.com/Desi Purnamasari
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah pendopo Bupati Serang, Kamis (25/11/2021) 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari


TRIBUNBANTEN.COM, SERANG
- Bupati Serang Ratu Tatu Casanah akan mengedarkan SK Bupati.

Surat itu ditujukan kepada 336 kepala desa dan 29 camat untuk melaksanakan pembersihan lingkungan.

Pada Januari-Maret 2022 tercatat 62 kasus demam berdara dengue (DBD) di Kabupaten Serang, lima di antaranya meninggal dunia.

"DBD ini intinya dari kebersihan lingkungan, tidak hanya bisa dihentikan oleh fogging," katanya di Pendopo Bupati Serang, Kamis (21/4/2022).

Baca juga: 62 Kasus DBD di Kabupaten Serang, Lima Orang Meninggal Dunia Rata-rata Usia Anak

Menurutnya, dampak fogging itu hanya sesaat yang harus diperbaiki mulai dari lingkungannya dan kebiasanya pola hidup sehat.

Fogging hanya dilakukan di daerah yang sudah terdampak DBD.

"Untuk pembersihan lingkungan dan fogging, tidak hanya akan dilakukan Pemkab Serang, tetapi juga dibantu pihak TNI," ujarnya.

Sebelumnya, Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Pipih Saripah, mengatakan dari jumlah kasus itu, lima orang di antaranya meninggal dunia.

"Temuan kasus DBD hampir merata di setiap kecamatan. Meski penanganan sudah intensif, lima pasien yang rata-rata usia anak meninggal," katanya melalui pesan instan, Sabtu (9/4/2022).

Lima orang yang meninggal dunia itu ada di Kecamatan Kramatwatu satu kasus, Pamarayan satu kasus, Kopo satu kasus, Pontang satu kasus, dan Padarincang satu kasus.

Kramatwatu jadi kecamatan paling banyak dengan sembilan kasus DBD.

Baca juga: 4 Kasus DBD Terdeteksi di Kota Serang selama Februari 2022, Dinkes: Terbanyak di Taktakan

Menurut Pipih, ada beberapa faktor, di antaranya, lingkungan yang kotor, banyak jentik nyamuk demam berdarah, dan pergantian musim.

"Adanya kasus DBD ini menunjukkan sebagian masyarakat belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved