Gunung Anak Krakatau Erupsi
Daftar Wilayah Terancam Tsunami Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau, Bisa Datang ke Jakarta?
Dalam kondisi tersebut BMKG mengimbau pemerintah daerah termasuk masyarakat setempat agar mewaspadai terjadi potensi gelombang tinggi atau tsunami.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Gunung Anak Krakatau (GAK) saat ini dilaporkan berada di level III atau Siaga.
Dalam kondisi tersebut BMKG mengimbau pemerintah daerah termasuk masyarakat setempat agar mewaspadai terjadi potensi gelombang tinggi atau tsunami.
Baca juga: Potensi Tsunami Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau Seperti 2018, BMKG: Waspada Situasi Buruk
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana mengungkapkan daerah yang rawan terjadinya tsunami.
Berada di wilayah Pandeglang, Lebak, Serang, Cilegon bahkan termasuk Tangerang.
"Untuk daerah rawan tsunami itu di Pandeglang, Lebak bahkan ada di Kota Serang termasuk Tangerang, karena pusatnya gempanya ada di selatan," ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (26/4/2022).
Dikatakannya, dalam mengantisipasi terjadinya tsunami, yang harus dipikirkan adalah masyarakat sekitar.
Sebab, saat ini, sejumlah jalur evakuasi bencana tsunami di sejumlah daerah di Banten masih belum memadai.
"Ada beberapa titik evakuasi yang rutenya belum memadai," katanya.
Diakuinya, saat ini banyak akses jalur evakuasi di wilayah Banten masih belum memadai.
Sehingga hal itu harus segera dilakukan perbaikan, maupun pelebaran dan pengeresan.
"Minimal bisa lebih cepat terjangkau, baik untuk roda dua maupun roda empat," ujarnya.
Jangan sampai pada saat bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2018.
Di mana pada saat itu, kata dia, jalur evakuasi justru menjadi tempat terjadinya kecelakaan.
"Berpapasan orang dengan orang saja sempit, sehingga banyak yang perlu dibenahi," ungkapnya.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Siaga Level 3, BMKG Minta Masyarakat Waspada Potensi Tsunami di Malam Hari
Salah satu contohnya berada di jalan evakuasi yang berlokasi di Pantai Carita.
Dikatakannya akses jalan ke tempat evakuasi hanya memiliki lebar sekitar dua meter.
Sehingga ketika ada mobil masuk membuat akses jalan krodit.
"Hal ini sudah kita bicarakan ke BPBD terkait, untuk segera diperbaiki. Kalau jalan desa kan bisa pake dana desa dan CSR atau bisa juga dari Provinsi," katanya.
Disampaikannya bahwa untuk hal ini, semua stakeholder yang ada harus bekerjasama.
Sehingga tidak perlu membicarakan kewenangan siapa, namun harus dikerjakan secara bersama-sama.
Selain di Carita, Nana juga mengatakan bahwa untuk jalur evakuasi yang krodit bukan hanya di Carita Saja.
"Di daerah Cilegon ini juga perlu ada perbaikan, di sana ada tanahnya yang masih becek, dan sebagainya," kata dia.
Termasuk juga yang berada di daerah Cimanggu Sumur, Cibaliung dan beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Lebak.
Nana berharap agar setiap wilayah sudah bisa menentukan titik lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat evakuasi.
Terutama bagi wilayah yang memiliki potensi bencana tinggi.
"Tapi hampir di seluruh kecamatan yang berpotensi tinggi, mereka sudah menentukan titik evakuasinya," katanya.