Kumpulkan Dana untuk ISIS, Mahasiswa Perguruan Tinggi di Malang Ditangkap Densus 88, Diduga Teroris
Seorang mahasiswa berinisial IA ditangkap Densus 88 di Kota Malang, Jawa Timur pada Senin (23/5/2022) sekira pukul 12.00 WIB.
Menurut Ramadhan, penangkapan ini merupakan hasil pengembangan dari penangkapan teroris NII di Sumatera Barat.
"Penangkapan tersebut terhadap 5 tersangka teroris yang merupakan kelompok jaringan teroris NII."
"Ini merupakan hasil pengembangan penangkapan yang telah dilakukan beberapa waktu lalu di wilayah Sumatera Barat," jelas Ramadhan.
Namun begitu, Ramadhan masih belum merinci perihal peran kelima tersangka NII tersebut.
Baca juga: Kabar Terbaru Densus 88 Antiteror Kembali Tangkap 7 Orang Anggota Teroris Diduga Anggota JI dan ISIS
Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam proses pendalaman.
"Selanjutnya nanti saat ini dilakukan penelusuran dan pendalaman tentang peran-peran dan keterlibatan tersangka tersebut. Nanti kita akan sampaikan kemudian," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 AntiTeror Polri menggelar operasi senyap penangkapan teroris di wilayah Sumatera Barat pada Jumat (25/3/2922) pekan lalu.
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar, 16 tersangka terorisme di wilayah Sumbar itu berasal dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
Ia juga membeberkan bahwa 16 tersangka teroris itu ditetapkan sebagai tersangka lantaran ingin menggulingkan pemerintahan yang sah.
Polisi menyebut mereka berniat menggulingkan pemerintah dengan memanfaatkan situasi jika terjadi kekacauan.
"Memiliki niat menggulingkan pemerintahan yang sah apabila NKRI sedang dalam keadaan kacau atau chaos," kata Aswin saat dikonfirmasi, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Istri Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Melakukan Perlawanan saat Digeledah: Gak Nyangka
Aswin menyebut para tersangka itu juga bertekad mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam.
Pada saat yang sama, mereka juga aktif merekrut anggota baru dari kalangan anak-anak di bawah umur.
"Melakukan perekrutan anggota secara masif di wilayah Sumatera Barat dengan melibat anak-anak di bawah umur," kata Aswin.
Aswin mengatakan para tersangka itu juga aktif melakukan kegiatan i'dad atau latihan ala militer secara rutin lewat berbagai kegiatan.