8 Tokoh Militer Potensial Capres 2024, Jenderal TNI dan Polri Masuk Daftar, Siapa Calon dari Sipil?
Berikut ini daftar 8 tokoh militer potensial calon presiden di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Tercatat sebagai sarjana ekonomi (SE), pemegang tiga gelar akademik strata 2 (MA, MSc, dan MPhil), hingga puncaknya menyandang gelar doktoral (PhD) dari perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Dengan segudang prestasi Jenderal Andika, apalagi kini terlengkapi dengan jabatan panglima TNI yang disandang, semakin mengenalkan sosoknya pada masyarakat. Dapat dipastikan popularitasnya meroket.
Popularitas meningkat, dapat ditebak selanjutnya, menjadi semakin potensial dirujuk masyarakat sebagai calon pemimpin negeri.
Terlebih, momen kehadiran Jenderal Andika tergolong tepat di saat genderang calon presiden 2024 mulai banyak ditabuh.
Jika demikian yang terjadi, maka bursa calon presiden menjadi semakin menarik.
Kemunculan Jenderal Andika menambah panjang deretan tokoh berlatar belakang kepemimpinan militer yang berkualitas.
Hebatnya lagi, jika memang kehadiran Jenderal Andika masuk sebagai rujukan calon presiden mendatang, maka baru kali ini tiga tokoh sekelas panglima TNI tampil bersamaan.
Baca juga: Akui Kecewa, PA 212 Ancam Boikot Anies di Pilpres 2024 Gegara Formula E: Sama Saja Rezim yang Zalim
Sebelum Andika, terdapat mantan panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Jenderal (Purn) Moeldoko yang juga populer.
Tampilnya tiga tokoh pemimpin militer dalam arena persaingan calon presiden menjadi suatu pemandangan politik yang langka.
Walaupun masih hanya sebatas rujukan publik dan bukan dalam arena persaingan kontestasi pemilu sesungguhnya.
Catatan penyelenggaraan pemilu pada periode sebelumnya, hanya mantan Panglima TNI, Jendral (Purn) Wiranto yang masuk arena persaingan politik.
Saat itu, tidak hanya sampai pada tahapan popularitas calon presiden hasil jaringan survei opini publik saja, karir politik Wiranto bahkan berlanjut sebagai calon presiden bersama pasangannya Jusuf Kalla, pada Pemilu Presiden 2009.
Jika memang kehadiran tiga tokoh pimpinan militer tersebut juga berlanjut dalam arena persaingan politik, pertanyaannya seberapa besar peluang dukungan masyarakat tertuju pada calon pemimpin berlatar militer?
Merujuk survei opini publik, potensi dukungan terhadap pemimpin berlatar belakang militer bersifat dialektik.
Pada masa sebelumnya terdapat kecenderungan adanya relasi antara ketertarikan publik pada para pemimpin militer, kehadiran tokoh berlatar militer saat itu, dengan citra TNI yang terbentuk.
Baca juga: Pemkot Serang Minta Dosen dan Mahasiswa Bantu Pengawasan Pilkada 2024
Dalam hal ini, tatkala citra TNI dalam penilaian masyarakat kurang memuaskan maka saat yang sama keinginan publik untuk mendukung tokoh berlatar belakang militer sebagai calon presiden redup.
Peneliti Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP), Universitas Muhammadiyah Jakarta, Nazar El-Mahfudzi melihat peluang besar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk muncul sebagai calon presiden (capres) dari kalangan militer.
“Beliau sangat layak diperhitungkan dalam bursa capres 2024,” kata Nazar, dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).
Nazar punya alasan kuat untuk argumennya itu. Ia menunjuk penilaian Direktur Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia (Rispenindo), George Kuahaty, yang mengingatkan publik akan kualifikasi Moeldoko.
“Moeldoko pernah menjabat sebagai Panglima TNI di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” ujarnya, mengutip pernyataan George sebelumnya.
“Moeldoko juga dipercaya sebagai Kepala Staf Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo untuk kedua kalinya," kata Nazar.
Ia juga menunjuk hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN), yang mengungkapkan sejumlah tokoh yang dinilai publik memiliki kemampuan meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Saat itu LSN menemukan fenomena menarik, yakni ditemukannya fakta lapangan bahwa Moeldoko menapak kokoh di 10 besar elektabilitas calon presiden 2024,” ucap Nazar.
Baca juga: 800 Orang Meninggal saat Jadi Petugas Penyelenggara Pemilu 2019, Jadi Catatan Tuk Hadapi Pemilu 2024
Ia mengangkat ulang pernyataan George, dari hasil survei LSN itu elektabilitas Moeldoko merupakan murni karena hasil dari kemampuan, prestasi dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, tanpa pengaruh atau naungan sosoknya di partai politik.
“Fenomena masuknya nama Moeldoko adalah gambaran bahwa elektabilitasnya konsisten,” kata Nazar, mengutip pernyataan George Kuahaty.
Kedua bukti yang menjadi argumen Nazar itu dikuatkan hasil survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) yang digelar 19-31 Maret 2022.
Pada survei tersebut, LPMM menemukan raihan angka Moeldoko jauh meninggalkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bahkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dalam survei LPMM itu, mantan Panglima TNI tersebut masuk ke dalam lima besar peraih elektabilitas tertinggi.
Nazar juga mengingatkan tentang trend menguatnya kombinasi tokoh militer-sipil sebagai pasangan calon presiden-wapres yang paling diminati publik untuk Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu menurut dia, terkuak dari berbagai survei, terakhir dari survei Parameter Politik Indonesia.
Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul Peneliti Ungkap Sejumlah Alasan Moeldoko Bisa Jadi Capres Potensial dari Kalangan Militer
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peluang Andika, Gatot, dan Moeldoko sebagai Capres Menurut Survei…"