Rusia Diterpa Sanksi Ekonomi, Putin Sebut AS Bertindak Seolah Sanksi Itu 'Dikirim Tuhan ke Bumi'

Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang habis tindakan Amerika Serikat (AS) Dalam pidatonya di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg

Editor: Abdul Rosid
(Alexander VILF/POOL/ AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022). 

TRIBUNBANTEN.COM - Dalam pidatonya di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Jumat (18/6/2022), dikutip dari Sky News, Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang habis tindakan Amerika Serikat (AS).

Pembahan pidato tersebut mengenai berbagai sanksi ekonomi yang diterima Rusia dari Barat akibat invasinya ke Ukraina.

Secara terang-terangan,Putin mengatakan, Amerika Serikat (AS) bertindak seolah-olah sanksi itu "dikirim oleh Tuhan ke Bumi dengan kepentingan suci mereka".

Putin pun bersumpah tidak akan ada yang seperti dulu dalam politik global dan menuduh AS memperlakukan negara lain sebagai "koloni".

Baca juga: 15 Link Twibbon Ucapan Hari Raya Idul Adha 2022/1443, Gratis dan Cocok Dijadikan Profil Medsos

Dia menolak upaya Barat untuk menghancurkan negaranya dengan sanksi "bodoh" yang sama dengan "blitzkrieg" ekonomi.

Adapun, Referensi Perang Dunia Kedua Putin adalah anggukan untuk blitzkrieg, yakni serangan militer yang cepat dan intens yang mengejutkan musuh dan taktik di balik kesuksesan Jerman pada saat itu.

Dia mengatakan, perkiraan suram untuk ekonomi Rusia, dan upaya untuk memukulnya dengan sanksi, belum terpenuhi.

Ada kekhawatiran bahwa rubel Rusia akan didorong ke 200 untuk setiap dolar, tetapi Putin menolak ini sebagai bentuk "pertempuran informasi".

Di tengah kecaman panjang dari Amerika Serikat dan sekutunya, pemimpin Rusia itu mengatakan Barat telah mencoba untuk mengisolasi negara-negara yang "salah".

Kemudian, di pidato tersebut, Putin mendapat tepuk tangan dari aula ketika menegaskan kembali tekadnya untuk melanjutkan "operasi militer khusus" di Ukraina.

Dia mengatakan, tujuan utama serangan itu adalah untuk membela orang-orang "mereka" di wilayah Donbas yang sebagian besar berbahasa Rusia di Ukraina timur, sebuah pembenaran yang oleh Kyiv dan Barat dianggap sebagai dalih tak berdasar untuk perang.

Baca juga: Ramalan Shio Minggu 19 Juni 2022: Shio Ayam Harus Jujur, Shio Kelinci Belajarlah untuk Berkompromi

Acara showcase Rusia diadakan tahun ini dengan hampir tidak ada partisipasi Barat.

Pidatonya datang hanya beberapa jam setelah Komisi Uni Eropa mengumumkan telah mengusulkan Ukraina sebagai anggota Uni Eropa.

Sebagai tanggapan, Putin menuduh organisasi tersebut telah kehilangan kedaulatan politiknya dan mengatakan UE dapat kehilangan lebih dari 400 miliar dolar AS (£27 miliar) karena sanksinya terhadap Rusia.

Rusia Menghadapi Bayangan Resesi

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved