Rusia Diterpa Sanksi Ekonomi, Putin Sebut AS Bertindak Seolah Sanksi Itu 'Dikirim Tuhan ke Bumi'

Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang habis tindakan Amerika Serikat (AS) Dalam pidatonya di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg

Editor: Abdul Rosid
(Alexander VILF/POOL/ AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022). 

Putin juga mengungkapkan, beberapa mata uang global "melakukan bunuh diri".

Hal itu mengacu pada pembekuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni sekitar 300 miliar dolar AS (£245 miliar) dari cadangan mata uang asing Rusia.

Baca juga: Tak Puas Tumbangkan Dinar Candy, Nikita Mirzani Bidik Luna Maya Jadi Korban Selanjutnya

Menanggapi sanksi, ia meminta perusahaan Rusia untuk meningkatkan investasi domestik mereka untuk membantu mewujudkan "potensi besar" negara itu.

Rusia menghadapi bayangan resesi yang akan menjadi kontraksi terdalam negara itu setidaknya dalam dua dekade.

Rusia Disebut Sudah Kalah Secara Strategis

Sebelumnya, Kepala Angkatan Bersenjata Inggris, Laksamana Sir Tony Radakin mengatakan, Rusia sebenarnya telah kalah secara strategis dalam perang di Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Menurutnya, pasukan Rusia saat ini telah berada di bawah tekanan karena kehilangan banyak pasukan dan rudal berteknologi tinggi.

"Rusia telah 'secara strategis kalah' dalam perang di Ukraina dan kekuatannya semakin berkurang karena kehabisan orang dan kehabisan rudal berteknologi tinggi," kata Radakin, dikutip dari Sky News, Jumat (17/6/2022).

Menurut Kepala Staf Pertahanan Inggris itu, Rusia yang kehabisan pasukan dan rudal canggih, tidak akan pernah bisa mengambil alih seluruh Ukraina.

Baca juga: Biasanya Lari karena Gelap Gulita saat Pulang Malam Hari, Kini Buruh Pabrik Sosis ini tak Takut Lagi

Ia pun menyebut, Presiden Rusia Vladimir Putin telah kehilangan 25 persen dari kekuatan darat Rusia hanya untuk keuntungan "kecil".

Terkait Rusia yang mungkin mencapai "keberhasilan taktis" dalam beberapa minggu mendatang, dia mengatakan bahwa gagasan perang telah sukses adalah omong kosong.

"Presiden Putin telah menggunakan sekitar 25 persen dari kekuatan pasukannya untuk mendapatkan sejumlah kecil wilayah dan 50.000 orang tewas atau terluka."

"Rusia sekarang menjadi"kekuatan yang lebih berkurang secara diplomatik dan ekonomi daripada beberapa bulan lalu," tuturnya.

"Setiap gagasan bahwa ini adalah kesuksesan bagi Rusia adalah omong kosong. Rusia gagal."

Baca juga: NasDem Ingin Calonkan Gubernur DKI Jakarta Jadi Presiden 2024, Anies Baswedan Merasa Terhormat

"Ini mungkin mendapatkan beberapa keberhasilan taktis selama beberapa minggu terakhir. Dan itu mungkin berlanjut selama beberapa minggu ke depan. Tapi Rusia kalah secara strategis," tambah dia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved