Amerika Serikat Uji Coba Rudal Hipersonik di Hawaii Tapi Alami Kegagalan, Pentagon: Jadi Pelajaran

Amerika Serikat melakukan uji coba rudal hipersonik di Hawaii pada Rabu (29/6/2022). Namun percobaan tersebut dikabarkan mengalami kegagalan.

Editor: Ahmad Haris
Grafis Tribunnews
Amerika Serikat melakukan uji coba rudal hipersonik di Hawaii pada Rabu (29/6/2022). Akan tetapi percobaan tersebut dikabarkan mengalami kegagalan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Amerika Serikat melakukan uji coba rudal hipersonik di Hawaii pada Rabu (29/6/2022).

Akan tetapi, percobaan itu dikabarkan mengalami kegagalan.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat kemudian memberikan beberapa rincian soal insiden tersebut.

Baca juga: Diberi Roket Jarak Jauh HIMARS oleh Amerika Serikat, Pentagon Akui Ukraina Belum Mampu Memakainya

Mengutip Tribunnews.com, menurut Juru Bicara Pentagon, Letnan Komandan Angkatan Laut, Tim Gorman, ada sebuah anomali yang terjadi setelah pengapian aset uji.

Gormnan mengatakan, semua informasi yang dikumpulkan dari peristiwa ini menjadi sebuah wawasan penting.

"Sementara Departemen tidak dapat mengumpulkan data secara keseluruhan dari profil penerbangan yang direncanakan, informasi yang dikumpulkan dari peristiwa ini akan memberikan wawasan penting," katanya.

Percobaan yang gagal berada di bagian program Conventional Prompt Strike (CPS).

Lochkeed Martin saat itu mencoba mengembangkan senjata yang bisa terbang dengan kecepatan Mach lima atau lebih.

Senjata itu akan diperuntukkan penggunaan kapal selam dan kapal permukaan.

Pada Oktober 2021 lalu, pengembangan ini mengalami kemunduran lantaran roket pendorong gagal mengirimkan kendaraan luncur hipersoniknya.

Anomali yang baru saja terjadi mencegah Departemen Pertahanan menyelesaikan seluruh tes.

Tetapi Pentagon mengatakan hal tersebut bukanlah kegagalan total.

Bersaing dengan China dan Rusia dalam pengembangan senjata hipersonik

Terlepas dari kegagalan kedua tes tersebut, Pentagon mengatakan pihaknya tetap yakin bahwa mereka berada di jalur yang tepat untuk meluncurkan kemampuan hipersonik ofensif pada awal 2020-an.

AS telah berjuang untuk bersaing dengan China dan Rusia dalam pengembangan senjata hipersonik.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved