Kisruh PPDB di Banten, Belasan Calon Wali Murid SMA di Tangerang Raya Geruduk Inspektorat, Ada Apa?
Belasan calon wali murid melaporkan persoalan proses seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di wilayah Tangerang Raya
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
"Ini ada anak yatim, dari segi jalur zonasi tapi tidak lolos," katanya.
"Dari jalur afirmasi lebih tepat, karena dokumen lengkap, PIP ada, KIP ada, Tangerang Cerdas ada, anak yatim loh, itu ngga masuk di SMAN 13 kota tangerang," sambungnya.
Bahkan kata Lisa, bukan hanya jalur zonasi dan afirmasi saja.
Akan tetapi pada yang jalur prestasi juga ada beberapa siswa yang tidak lolos.
"Padahal kriterianya pas, kualifikasi masuk, intinya yang berhak dan sesuai dijalur sesuai prosedur PPDB," katanya.
Baca juga: 14.567 Peserta Lulus PPDB SMP di Kabupaten Serang, Jalur Zonasi Alami Over Kuota
Namun mereka tidak masuk atau tidak lolos di sekolah negeri.
Menurutnya dari sisi prestasi akademik dan non akademik, dan memiliki banyak sertifikat, anak-anaknya justru tidak diloloskan.
Lisa menilai jika dilihat dari perbandingan antara yang lolos dan tidak lolos.
Justru yang berada di bawah dari anak-anak mereka prestasinya, mereka yang malah diloloskan.
"Jadi itu nyata perbedaan itu, perbandingan itu nyata perbedaan dan kecurangan itu jelas," ungkapnya.
Diakuinya, atas persoalan itu sejumlah orang tua wali murid sempat menanyakan kepada pihak sekolah.
Mereka ingin meminta penjelasan dan transparansi pada proses seleksi PPDB.
Namun sampai saat ini, kata Lisah, belum ada dari pihak sekolah untuk memberikan penjelasan itu.
"Karena setiap kali kami ke sekolah (untuk meminta penjelasan,-red), tapi tidak ada siapapun yang bisa kita mintai keterangan soal transparansi hasilnya, tidak ada," ungkapnya.
Baca juga: Kisah Guru di SMAN 1 Cirinten yang Berjuang Dapatkan Siswa di PPDB Banten 2022
Oleh karenanya, sekitar 18 orang tua wali murid ini, kata Lisa, mendatangi kantor Inspektorat.
Bertujuan untuk mengadukan kepada Inspektorat soal permasalahan proses PPDB di Tangerang Raya.
"Mudah-mudahan dengan kita datang ke inspektorat ini, anak-anak kita bisa cepet diurus untuk bisa masuk sekolah," ungkapnya.