Rusia Ngotot Kirim Ratusan Ribu Barel Minyak ke Kuba di Tengah Sanksi Barat, Bagaimana Respon AS?
Sebuah kapal tanker yang membawa bahan bakar minyak Rusia tiba di Kuba pada Kamis (14/7/2022) kemarin. Pasokan minyak yang dibawa oleh kapal tanker.
TRIBUNBANTEN.COM - Rusia mengirim minyak ke negara Kuba pada Kamis (14/7/2022) kemarin.
Minyak Rusia itu dibawa oleh sebuah kapal tanker dan telah tiba di Kuba, negara yang dekat dengan Amerika Serikat.
Mengutip Tribunnews.com, seperti dilansir dari Reuters, minyak tersebut digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air di negara Karibia itu.
Baca juga: Cegah India Beli Minyak Rusia, Pejabat Amerika Serikat Ngotot Sampai Terbang ke New Delhi
AS dan Kanada telah menjatuhkan sanksi terhadap minyak dan bahan bakar Rusia, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Sementara Eropa dan Inggris bersiap mengembargo impor minyak mentah Rusia akhir tahun ini.
Kapal tanker Aframax Suvorovsky Prospect berbendera Liberia tiba di pelabuhan Matanzas Kuba, dengan membawa sekitar 700.000 barel minyak, yang dimuat di pelabuhan Ust-Luga Rusia.
Kargo tersebut dilaporkan bernilai sekitar 70 juta dolar AS.
Menurut database maritim Equasis melaporkan, kapal tersebut merupakan milik perusahaan pengiriman Rusia terkemuka Sovcomflot.
Perusahaan ini berada di dalam daftar sanksi Inggris, Kanada dan AS.
Kementerian Luar Negeri Kuba belum memberikan komentar mengenai hal ini.
Kuba bergantung pada Venezuela yang menjadi sumber utama impor energinya.
Negara ini terpaksa mencari sumber bahan bakar alternatif saat sekutu politiknya berjuang untuk memenuhi permintaan domestiknya sendiri.
Beberapa kargo Rusia yang telah tiba di Kuba, menjadikan negara ini salah satu pengimpor bahan bakar Rusia terbesar di Amerika Latin tahun ini.
Berdasarkan dokumen yang dirilis perusahaan energi Venezuela, Petróleos de Venezuela (PDVSA) mengungkapkan sepanjang tahun ini Venezuela telah mengirim sekitar 56.610 barel per hari minyak mentah, bensin, solar, bahan bakar jet dan bahan bakar minyak ke Kuba.
Presiden Kuba, Miguel Diaz Canel mengkritik naiknya harga bahan bakar global.
