Lebak Darurat DBD! Meningkat Hingga Mencapai 317 Kasus, 4 Orang Meninggal Dunia Bulan Ini

Laporan wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBNATEN.COM, LEBAK - Kasus Demam Berdarah atau DBD di Kabupaten Lebak semakin meningkat.

Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Pada Dinas Kesehatan Lebak, Firman Rahmatullah mengatakan, saat ini jumlah kasus DBD meningkatkan drastis.

"Jadi sekarang kasus di Kabupaten Lebak sudah mencapai 317 kasus, untuk data terbaru di bulan Juni 2022," katanya saat ditemui TribunBanten.com saat pemantauan Vaksinasi Booster di Kejaksaan Negeri Lebak, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Dinkes Kabupaten Serang Jabarkan Langkah Awal Cegah DBD: Terapkan Gerakan 3M

Dirinya menyebutkan, jika penyakit DBD tersebut sebagian membuat warga di Lebak meninggal dunia.

"Dari kasus yang tinggi tersebut, akibatnya 4 orang meninggal dunia akibat DBD di bulan ini," ujarnya.

Sebaran kasus DBD di Lebak menyebar di 28 Kecamatan di Kabupaten Lebak.

Dari sebaran kasus tersebut, membuat beberapa wilayah di Kabupaten Lebak masuk dalam penanganan Dinkes Lebak.

Saat ini Dinkes Lebak juga rutin melakukan penyemprotan fogging, dalam mencegah tumbuhnya nyamuk Aedes Aegypti, yang merupakan jenis nyamuk yang dapat menyebabkan virus demam berdarah.

Terkait dengan pencegahan DBD, Firman mengungkapkan bahwa pencegahan DBD tidak bisa dilakukan secara langsung.

Baca juga: Kasus DBD di Kabupaten Serang Mulai Merebak, Kini Tercatat 105 Kasus, 5 Orang Meninggal Dunia

"Jadi fooging tidak boleh dilakukan ketika ada kasus langsung dicegah dan disemprot asap menggunakan fogging pada suatu tempat, jadi pencegahan yakni harus berkala tidak sekaligus," katanya.

Dirinya melanjutkan, jika saat ini pihak dari Dinkes Lebak terus melakukan sosialisasi kepada warga agar menjaga kebersihan.

"Jadi masyarakat harus senantiasa menjaganya kebersihan lingkungan agar nyamuk DBD tidak berkembang biak," ucapnya.