Fakta-fakta Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle Jatuh di Blora, Warga Sempat Lihat Asap Tebal

Pesawat latih tempur milik TNI AU jatuh di wilayah pegunungan, Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan Blora, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022) malam.

Editor: Glery Lazuardi
Pixabay/robertwaghorn
Ilustrasi: Satu orang dikabarkan meninggal dunia dalam insiden jatuhnya pesawat tempur yang diduga berjenis T50i Golden Eagle di Kabupaten Blora. Berikut ini fakta-fakta pesawat tempur T-50i Golden Eagle jatuh di Blora. Pesawat latih tempur milik TNI AU jatuh di wilayah pegunungan, Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan Blora, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022) malam. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini fakta-fakta pesawat tempur T-50i Golden Eagle jatuh di Blora.

Pesawat latih tempur milik TNI AU jatuh di wilayah pegunungan, Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan Blora, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022) malam.

Pesawat jatuh tersebut berasal dari Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun.

Pesawat yang diawaki satu penerbang itu dilaporkan mengalami kecelakaan saat melakukan latihan Night Tactical Intercept, Senin malam (18/7/2022).

Baca juga: Ini Nama Pilot Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle TT 5009 yang Jatuh di Kradenan Blora

Kondisi pilot

Dandim 07 Blora, Letkol Inf. Andy Soelistyo mengungkap kondisi pilot pesawat TNI AU Jenis T-50i yang jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.

Sang pilot dikabarkan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Dikutip dari tribunjateng.com yang mengerahkan wartawannya di lokasi, serpihan badan pesawat yang sampai merangsek ke dalam tanah.

Sehingga menyulitkan petugas gabungan untuk mengevakuasi dan mengumpulkan puing-puing hingga jasad pilot.

Dandim 07 Blora, Letkol Inf. Andy Soelistyo mengungkapkan, kondisi temuan beberapa bagian jasad yang diduga sang pilot.

"Saya melihat langsung kondisi jenazah, mungkin karena kondisi pesawat meledak, jadi tidak bisa mengidentifikasi secara lengkap," ucapnya kepada tribunjateng.com, Selasa (19/7/2022).

"Tapi beberapa bagian sudah kita amankan dan kita jadikan satu di kantong jenazah," imbuhnya.

Dikatakannya, awak pesawat hanya ada satu orang.

Lanjut Dandim mengatakan jika evakuasi terpaksa dihentikan.

"Persis pukul 02.00 WIB dini hari Selasa 19 Juli 2022 evakuasi dihentikan,” ujarnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved