Akibatkan 9 Penumpang Tewas, JL Supir Odong-odong Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka
Supir odong-odong dalam kecelakaan maut hingga menewaskan sembilan orang penumpangnya, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Polres Serang.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamsari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - JL (27) supir odong-odong yang mengakibatkan kecelakaan maut hingga menewaskan sembilan orang penumpangnya, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Serang.
JL di tahan selama 20 hari ke depan, untuk kepentingan penyidikan dan melengkapi berkas peradilan.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, sesuai alat bukti yang sudah di kumpulkan, penyidik menetapkan JL (27), warga Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, sebagai tersangka per tanggal 27 Juli 2022.
Baca juga: Kereta Api Tabrak Odong di Serang, Satlantas Polres Lebak akan Tilang Odong-odong di Jalan Raya
Peristiwa maut tersebut terjadi pada Selasa, 26 Juli 2022, sekitar pukul 11.00 WIB.
Selain menewaskan 9 orang, juga mengakibatkan puluhan penumpangnya luka berat dan ringan.
Menurut Shinto, saat kejadian, JL membawa 33 orang penumpang.
Dari 24 korban luka, 13 nya sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Serta sisanya masih mendapatkan perawatan medis di RS Hermina Ciruas.
Sementara itu, hasil proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan dua kali, pertama dilaksanakan oleh Satlantas Polres Serang bersama Dirlantas Polda Banten.
Kemudian hari ini, Rabu, 27 Juli 2022, dilaksanakan oleh Unit Laka Lantas Korlantas Polri.
"Hasilnya ditemukan ada penambahan panjang kendaraan sebanyak satu meter," katanya di Mapolres Serang, Rabu (27/7/2022).
Serta keterangan dari 4 saksi utama yang diperiksa oleh penyidik, diketahui saat melintas di lokasi kejadian odong-odong tersebut sedang memutar musik dengan volume kencang.
Sehingga pada saat adanya peringatan dari masyarakat, JL tidak mendengarnya karena ada noice dari musik itu sendiri.
"Warga sekitar TKP juga penumpang telah memberi warning dengan suara keras kepada supir ‘Kang..Kang.. Ada kereta’. Namun tidak didengar karena adanya noise tadi," katanya.