Kereta Api Tabrak Odong
Kisah Mistis di Balik Kereta Api Tabrak Odong-odong di Kragilan Serang: Sempat Tercium Wewangian
Kisah mistis di balik kereta api tabrak odong-odong di Kragilan Serang. Warga di sekitar perlintasan rel kereta api seolah mendapat firasat
TRIBUNBANTEN.COM - Kisah mistis di balik kereta api tabrak odong-odong di Kragilan Serang.
Warga di sekitar perlintasan rel kereta api seolah mendapat firasat akan terjadi peristiwa besar.
"Malam itu saya tengah nonton tv, setelah itu tiba-tiba tercium aroma wewangian. Itu wangi sekali. Saya sempat tanya istri juga. Firasat saya sudah aneh, seakan terjadi sesuatu. Saya itu udah bertanya-tanya," ucap salah seorang warga Silebu yang akrab disapa Pak De saat ditemui Warta Kota, Sabtu (30/7/2022).
Baca juga: Update Korban Kecelakaan Odong-odong di Serang, 10 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia
Hal itu juga dibenarkan oleh warga lainnya. Lanjutnya, bau wewangian terasa juga saat subuh.
"Coba tanya ibu di toko sebelah. Dia dan warga lain juga merasa sama. Memang ada bunga anggrek, tapi harumnya ini tidak dari bunga-bungaan ini. Selain harum, ads juga bunyi burung. Dari situ saya sudah kabari untuk keluarga agar hati-hati. Buat jaga-jaga karena firasat sudah tidak bagus," katanya.
Siapa sangka, Selasa siang pukul 11:00'an WIB, sebuah odong-odong membawa 30'an penumpang tertabrak kereta api.
Kondisi saat itu masih sepi. Hanya ada beberapa orang berdagang, yang lokasinya enam meteran dari lokasi.
"Tau-taunya musibah besar. Odong-odong tertabrak kereta api. Padahal warga sudah coba berhentiin. Tapi inilah musibah," katanya.
Ia pun tak menyangka, sebuah pertanda yang dialami warga sekitar adalah musibah besar terjadi.
Update Kereta Api Tabrak Odong-odong
Korban meninggal dunia dalam insiden kereta api tabrak odong-odong di di perlintasan Rangkasbitung-Merak di Kampung Silebu Toples Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang bertambah.
Diketahui, korban meninggal dunia dalam insiden kereta api tabrak odong-odong di Serang bertambah dari jumlah sembilan kini menjadi 10 orang.
Baca juga: Cerita Warga Kragilan Pasang Palang Pintu di Lokasi Odong-odong Maut: Kerja Bakti pada Tengah Malam
Kasatlantas Polres Serang AKP Tiwi Afrina membenarkan, bertambahnya satu orang korban meninggal dunia.
"Iya benar, bertambah satu orang. Sebelumnya korban dirawat di rumah sakit Hermina Ciruas," katanya melalui whatsApp kepada TribunBanten.com, Sabtu (30/7/2022).
Korban meninggal dunia berinsial PQS (2) pada Jumat (28/7/2022) sekitar pukul 20.00 WIB di RS Hermina, Serang.
"Korban mengalami luka berat pada bagian kepala pasca kecelakaan odong-odong di perlintasan kereta api," katanya.
Baca juga: Perlintasan Kereta Api di Kragilan Dipasang Palang Pintu Sementara, Pasca Insiden Odong-odong Maut
Tiwi mengatakan, pasca kecelakaan korban sempat dirawat di RS Hermina Serang selama empat hari dan mendapatkan tindakan berupa kraniatomi atau operasi untuk mengangkat gumpalan darah dari bagian kepala korban oleh tim dokter.
Dengan demikian, dari 33 penumpang odong-odong, korban meninggal dunia bertambah menjadi 10 orang dan 23 penumpang lainnya luka-luka baik berat maupun ringan
Selain anak anak tersebut, saat ini di RS Hermina juga masih ada 10 orang korban luka luka yang dirawat.
Baca juga: Polisi Gelar Razia Odong-odong di Tangerang, Keberadaannya Tak Jelas & Ganggu Ketertiban Lalu Lintas
"Sementara ini 10 orang masih dalam perawatan di Hermina," ucapnya.
Sementara, untuk perkembangan kondisi korban yang masih dalam perawatan, Tiwi pun mengaku masih akan terus memantau dan memastikan kondisi kesehatan korban.
"Nanti kami cek lagi, untuk kondisi korban yang masih dirawat," katanya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kisah Warga Sempat Cium Wewangian Sebelum Insiden Odong-Odong Maut di Desa Silebu

The Story of Residents Smelling Fragrances Before the Death Odong-Odong Incident in Silebu Village