Viral Video TKW Asal Serang di Arab Menangis Ingin Pulang Karena Tak Kuat Diperlakukan Tidak Layak
Viral di media sosial video Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Wanita (TWK) minta dipulangkan ke daerah asalnya di Kabupaten Serang.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Viral di media sosial video Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Wanita (TWK) minta dipulangkan ke daerah asalnya di Kabupaten Serang.
Dalam video yang beredar pada Selasa (2/8/2022), TKW tersebut bernama Juriyah yang saat ini tengah bekerja di Riyadh, Arab Saudi selama dua tahun.
Juriyah diketahui merupakan warga Desa Pegandikan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten. Yang diberangkatkan secara non prosedural oleh sponsornya pada 13 Januari 2020 lalu.
Baca juga: TKW Asal Jatim Jadi Sorotan Media Asing, Sukses Jadi YouTuber hingga Bisa Bangun Rumah di Kanada
Dalam cuplikan video yang beredar perempuan berkerudung tersebut menceritakan kisahnya selama bekerja ditempat majikannya sambil terus menitihkan air mata.
Selama bekerja, Juriyah mengaku, kerap disalahkan oleh majikan setiap menjalankan pekerjaannya. Bahkan dirinya juga tidur digudang dengan kondisi kasur yang sudah tidak layak.
"Saya tidur di gudang, kasurnya sangat tipis sekali, apakah layak seperti ini, pembantu juga manusia," ujarnya sambil menangis.
Tak hanya itu, Juriyah juga mengaku kerap mendapatkan ucapan yang tidak baik dari majikannya.
“Semua yang saya kerjakan tidak pernah diterima sama majikan saya, saya itu katanya kotor, badan saya kotor, " katanya.
Karena itu, Juriyah meminta bantuan dan berharap ada pihak yang memulangkan dirinya kembali ke kampung halamannya.
“Saya tidak mikirin gaji, saya engga akan tuntut majikan saya, saya cuma ingin pulang, permohonannya bu," ujarnya.

Juriyah juga mengatakan bahwa, telah sabar selama dua tahun kurang empat bulan di sini, tapi dirinya mengaku sudah tidak kuat dan ingin pulang ke kampung halamnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banten, Shupy Jajuli mengatakan bahwa, dirinya sudah menerima laporan terkait adanya video yang bereda dan pihak keluarga sudah membuat laporan.
"Tadi malam sudah menghubungi pihak keluarganya tapi sampai saat ini blum ada kepastian dari pelaporannya," katanya melalui pesan WhatsApp kepada TribunBanten.com, Selasa (2/8/2022) malam.
Ia pun mengatakan bahwa saat ini sedang menunggu kepastian dan kelajutan dari pihak pelapor.