Polri Dianggap Tak Bernyali Ungkap Motif Irjen Sambo, DPR RI Memble di Kasus Pembunuhan Brigadir J
Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan agar Polri transparan terhadap kasus pembunuhan Brigadir J.
Padahal, ujarnya, seluruh keluarga Brigadir J diteror dan diawasi, bahkan disadap.
“Akhirnya rakyat, aktivis dan media menekan pemerintah untuk membongkar kasus tersebut,“ imbuhnya.
Kata Tom, kasus ini menjadi fakta bahwa hukum sudah mati suri, sekaligus membuktikan bahwa Pancasila dan UUD 45 sudah tidak dijalankan dengan baik.
Terutama oleh institusi Polri dan Pemerintah.
“Perintah Presiden saat ini sudah tidak didengar dan berlaku di institusi Polri dan lembaga negara lainnya. Ini menandakan Indonesia dalam keadaan darurat,” ucapnya.
Seperti diketahui, awalnya Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkap, Sambo nekat membunuh Brigadir J karena emosi.
Sambo mendapat pengaduan dari istrinya bernama Putri Candrawathi (PC) terkait perbuatan yang dilakukan Brigadir J.
“FS marah dan emosi setelah mendapat laporan dari PC, telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang yang dilakukan almarhum Yoshua,” ujar Andi saat jumpa pers di Mako Brimob, Kota Depok, Jawa Barat pada Kamis (11/8/2022) lalu.
Baca juga: Jabatannya Mentereng di Tubuh Polri, Segini Perkiraan Gaji-Fasilitas yang Diterima Irjen Ferdy Sambo
Meski demikian, Andi tidak merinci soal kejadian yang dianggap merusak harkat dan martabat keluarga Sambo di Magelang tersebut.
Sehari kemudian atau Jumat (13/8/2022), Polri menghentikan penyidikan dua kasus yang sebelumnya dilaporkan pihak Sambo.
Pertama kasus dugaan pelecehan seksual dengan pelapor istri Sambo, yakni Putri Candrawathi dan kedua kasus dugaan pembunuhan dengan korban Bharada E dengan terlapor Brigadir J.
Artikel ini telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul Polri Dianggap Tidak Punya Nyali Ungkap Motif Pembunuhan Brigadir J