Kasus Pembunuhan Brigadir J

Pakar Tak Yakin Motif Sambo Bunuh Brigadir J karena Emosional, Diduga Ada Kaitan Isu Konsorsium 303

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri tak yakin bahwa seorang jenderal bintang dua bisa menghabisi nyawa orang lantaran emosi.

Editor: Ahmad Haris
Grafis Tribunnews
Motif pembunuhan yang diungkapkan oleh Irjen Ferdy Sambo dipertanyakan kebenarannya oleh pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri. Ia tak yakin bahwa seorang jenderal bintang dua bisa menghabisi nyawa orang lantaran emosi. 

TRIBUNBANTEN.COM - Kasus pembunuhan Brigadir J masih terus bergulir.

Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo diketahui menjadi otak pembunuhan tersebut.

Ia kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. 

Baca juga: Resmi Tersangka, Putri Candrawathi Belum Ditahan, Minta Waktu 7 Hari untuk Proses Penyembuhan Sakit

Bahkan ia telah mengungkap motif pembunuhan itu, yang disebut dilatar belakangi karena melukai harkat martabat keluarga.

Akan tetapi, motif pembunuhan yang diungkapkan oleh Irjen Ferdy Sambo dipertanyakan kebenarannya oleh pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri.

Ia tak yakin bahwa seorang jenderal bintang dua bisa menghabisi nyawa orang lantaran emosi

.

Reza pun menduga bahwa motif sebenarnya terkait pembunuhan Brigadir J itu ialah instrumental.

Reza mengaku, awalnya ia membayangkan motif pembunuhan Brigadir J adalah emosional.

Yaitu terkait luapan amarah, dendam, sakit hati, hingga kecemburuan Ferdy Sambo.

“Seketika saya membayangkan, jangan-jangan ini motif emosional, berarti ada barangkali luapan amarah, dendam, sakit hati, kebencian, cemburu, dan seterusnya yang berkutat di kepala orang-orang ini,” kata Reza.

Akan tetapi, publik justru bertanya-tanya bagaimana bisa Irjen Sambo, seorang petinggi penegak hukum dengan pangkat bintang dua bisa larut dalam emosi.

Ia menyebut mustahil apabila seorang aparat penegak hukum bintang dua melakukan kejahatan hanya karena motif emosi.

Sehingga, kata Reza, muncul spekulasi berikutnya yaitu motif instrumental dalam peristiwa penembakan Brigadir J.

Ketika berbicara motif instrumental, Reza mengatakan, dugaan aksi pembunuhan Brigadir J dalam rangka untuk mendapatkan jabatan.

Selain itu, untuk kenaikan pangkat, atau menutup-nutupi kejahatan lainnya menjadi relevan.

Reza berharap, motif itu juga akan disidik oleh Polri.

Baca juga: Sebut Tidak Ada Pelecehan Seksual, Kuasa Hukum Putri Candrawathi: Saya Kena Prank Juga!

Apalagi menurutnya, motif instrumental ini telah disangkut-pautkan dengan narasi Konsorsium 303.

“Harapan saya demikian, karena motif instrumental ini yang sekarang terwakili oleh narasi Konsorsium 303,” ucapnya.

Diketahui, berdasarkan pengakuan Sambo, dirinya merencanakan pembunuhan lantaran Brigadir J telah melukai harkat dan martabat keluarganya di Magelang.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Psikolog Forensik Duga Putri Candrawathi Mainkan Skenario Viktimisasi, Menangis di Depan Kamera

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved