Tim Forensik Ungkap Fakta Jenazah Brigadir J yang Dipertanyakan Publik, Ini Kondisi Kuku & Tubuhnya

Tim forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) memastikan tidak ada luka penganiayaan terhadap Brigadir J.

Editor: Abdul Rosid
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Tim forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) memastikan tidak ada luka penganiayaan terhadap Brigadir J. 

TRIBUNBANTEN.COM - Tim forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) memastikan tidak ada luka penganiayaan terhadap Brigadir J.

Hal ini sesuai dengan hasil autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J yang dilakukan di Jambi pada Rabu (27/7/2022) lalu.

"Tidak ada kekerasan ditempat lainnya. Saya bisa pastikan di sini dengan penelitian kami tidak ada kekerasan selain kekerasan senjata api dan memang yang fatal adalah dua yaitu di dada dan di kepala itu yang fatal iya pasti bikin meninggal," kata Ketum PDFI, Ade Firmansyah kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Baca juga: Datang ke Rumah Brigadir J, Terkuak Sikap Brigjen Hendra Kurniawan Bikin Keluarga Miris: Sesuka Hati

Selain itu dirinya juga memastikan tidak ada kuku Brigadir J yang dicabut saat proses eksekusi oleh Ferdy Sambo.

"Enggak, enggak ada kuku dicabut, enggak sama sekali," ucapnya.

Sebelumnya, Kamarudin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J menyebutkan bahwa ada luka janggal lain di jenazah Brigadir J.

Kamaruddin mengatakan, kuku jari tangan Brigadir J diduga dicabut paksa saat masih hidup.

"Kemudian kukunya dicabut, nah kita perkirakan dia masih hidup waktu dicabut jadi ada penyiksaan," ujar Kamaruddin saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Selain kuku diduga dicabut paksa, Kamaruddin membeberkan ada luka lain di tangan.

Hasil Autopsi Ulang Pastikan Tak Ada Luka Penganiayaan

Tim dari Perkumpulan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) mengumumkan hasil autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hasilnya, tim dokter Forensik memastikan tidak ada luka penganiayaan di tubuh Brigadir J.

Baca juga: Kondisi Anak-anak Ferdy Sambo Rentan Perundungan, Polri Akan Beri Pendampingan, KPAI: Jangan Bully!

"Sesuai hasil pemeriksaan tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka akibat senjata api, artinya kami bisa pastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan," Ade kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Ade menyebut luka yang ada di tubuh Brigadir J hanya luka dari senjata api yang ditembakan kepada dirinya di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan saat itu.

"Kami bisa pastikan dengan ilmu forensik tidak ada kekerasan selain kekerasan senjata api," ucapnya.

Selain itu, Ade menyebut terdapat lima tembakan masuk dan empat tembakan keluar di tubuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hal ini disebutkan dari hasil autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir J yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.

"Dari luka-luka yang ada. Ada lima luka tembak masuk, empat luka tembak keluar," ucapnya.

Baca juga: Usul Kapolri Diberhentikan Sementara, Benny K H Minta Menko Polhukam Ambil Alih Kasus Brigadir J

Meski begitu, Ade tidak menjelaskan secara detil terkait posisi luka tembakan dari senjata api tersebut.

"Itu memang bisa kita jelaskan dari hasil pemeriksaan lain termasuk hasil pemeriksaan kami yang bisa kami jelaskan sekali bagaimana arah masuknya anak peluru itu ke dalam tubuh korban serta bagaimana dia secara sesuai dengan lintasannya dia akan keluar dari tubuh korban," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hanya Luka Akibat Senjata Api, Tim Dokter Forensik Tegaskan Kuku Jenazah Brigadir J Tidak Dicabut

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved