Gandeng Perwatusi, Pemprov Banten Canangkan Gerakan Lawan Osteoporosis
Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) bersama Pemerintah Provinsi Banten mencanangkan Gerakan Melawan Osteoporosis.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Atas gerakan itu, kata Al Muktabar, pihaknya tentu mengapresiasi gerakan yang digalakan oleh Perwatusi.
Baca juga: RESMI DIBUKA Pengelolaan Banten International Stadium, Tertarik? Ini Langkah-langkah dan Syaratnya
Kemudian mengimbau kepada masyarakat Banten agar selalu mengingatkan diri untuk hidup sehat.
Sebab berdasarkan hasil riset, setiap orang bisa berpeluang terkena Osteoporosis.
"Untuk perempuan 1 banding 3 itu berpeluang osteoporosis dan untuk laki-laki 1 banding 5," katanya.
Oleh karena itu, menurut Al Muktabar, upaya menjaga tulang merupakan suatu hal yang sangat penting.
Dengan memiliki tulang yang baik dan sehat maka masyarakat bisa melakukan aktivitas dengan baik.
"Ketika tubuh kita sehat, tentu akan membuat nilai tambah ekonomi, mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Kalau kita bisa kuat bekerja dan ini berdampak multi kompleksitasnya," ungkapnya.
Baca juga: Hotel Banten: 6 Hotel Mewah di Tangerang Raya Ini Cocok untuk Staycation saat Weekday atau Weekend
Sementara itu, Ketua Umum Perwatusi, Anita A. Hutagalung mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mengaungkan gerakan melawan Osteoporosis.
"Karena kita ketahui autoporosis ini merupakan penyakit yang tidak dirasakan tapi fatal akibatnya," ujarnya
Anita menuturkan bahwa gerakan ini dicanangkan dalam rangka merubah image kepada masyarakat.
Bahwa autoporosis itu bukan hanya dialami oleh orang tua saja.
Oleh karena itu harus dicegah sejak dini, kepada anak-anak.
Baca juga: Wisata Banten: Sensasi Kemping di Bukit Waruwangi, Sejuk dan Tidak Terlalu Dingin, Bikin Nagih!
"Kami memilih Banten ini karena kepedulian masyarakat di Banten untuk bergerak itu sudah bagus," katanya.
"Sekaligus memberitahu kepada mereka apakah gerak ini sudah benar atau tidak, tentu harus baik, benar terukur dan teratur," ungkapnya.
Disampaikannya bahwa saat ini Perwatusi sudah ada di 13 provinsi dan 48 kota kabupaten di seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh Pj Sekda Banten, M. Tranggono, sejumlah kepala OPD se-Provinsi Banten dan seluruh anggota Perwatusi se-Provinsi Banten.
