Pengiriman Sampah dari Tangsel Tak Dihentikan, Warga Cilowong Ancam Demo Sampai Esok Pagi
Warga Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang menggelar aksi penolakan pengiriman sampah dari Kota Tangerang Selatan ke TPSA Cilowong
Penulis: mildaniati | Editor: Abdul Rosid
Muhdi menjelaskan bahwa masyarakat meminta jaminan dari Pemkot Serang untuk pengiriman sampah tersebut benar-benar dihentikan, tidak hanya sebatas surat pemberitahuan saja.
"Masyarakat meminta jaminan dari Kota Serang ke warga dalam bentuk seperti apa, ada jaminan enggak, warga inginnya bahwa kerjasama itu dihentikan," ungkapnya.
"Dalam kerjasama pengiriman sampah, perhari Tangsel mengirim 400 ton sampah," katanya.
Setiap kali mengirim sampah, satu truk sampah dari Kota Tangerang Selatan memuat 8 ton.
"Mobil pengiriman sampah tersebut mengirimkan satu hari dua kali bolak-balik, sekali balik sampahnya berisi 8 ton, otomatis kalo dua kali balik berarti 16 ton per truk," paparnya.
Baca juga: Kerjasama 400 Ton Sampah Tangsel ke TPA Cilowong 3 Tahun, DLH Kota Serang: Tetangga Lagi Musibah
"Itu berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat pengiriman truk sampah itu per hari dilakukan sekitar 40 truk, diduga pengiriman sampah tersebut melebihi dari perjanjian yang sudah ditentukan dan lebih dari 400 ton," jelas Muhdi.
Di Taktakan sendiri terdapat 300 kepala keluarga (KK).
"Di sini ada 300 KK, tadi warga yang turun ke jalan sebanyak 500 orang," ucapnya.
Warga Cilowong akan stand by di lokasi sampai esok pagi untuk memastikan agar sampah dari Tangerang Selatan tidak dikirim.
"Warga akan stand by di lokasi sampai besok pagi untuk memastikan pengiriman sampah yang dilakukan dari pihak Tangerang Selatan itu benar dihentikan," pintanya.