Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi Jadi Sorotan, Pengamat Duga Ada Mafia di Baliknya: Harus Dilawan

Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menduga ada mafia oligarki di balik rencana kenaikan harga BBM bersubsidi

Tribunbanten.com/Ahmad Tajudin
SPBU Kecamatan Petir, Kabupaten Serang 

TRIBUNBANTEN.COM - Isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tengah menjadi sorotan di masyarakat.

Kini, pemerintah kembali memperdalam soal rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Menanggapi hal tersebut. pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menduga ada mafia oligarki di balik rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Jangan-jangan industri Besar selama ini peminum BBM bersubsdi melalui oligarki ikut bermain dalam pengambilan keputusan."

"Agar tetap bisa minum Solar dengan harga Rp 5.150, bukan Rp 21.000 per liter," ujar Fahmy dalam keterangannya, Senin (29/8/2022).

Menurutnya, jika pemerintah menaikkan harga Solar subsidi menjadi Rp 8.500 pun, masih lebih menguntungkan bagi industri sekira Rp 13.000.

Baca juga: Menkeu Sebut BBM Subsidi Dinikmati Orang Kaya, Bakal Jadi Alasan Pertalite dan Solar Dinaikan?

"Kalau benar oligarki di balik keputusan menaikkan harga BBM Subsidi, hanya satu kata, lawan," katanya.

Diketahui, klaim Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tentang kenaikan BBM subsidi ternyata hingga akhir pekan kemarin tidak terbukti.

"Hanya, pernyataan itu menimbulkan gonjang-ganjing yang menyulut kenaikan harga-harga kebutuhan pokok sebelum harga BBM subsidi dinaikkan."

"Kehebohan juga menyulut panic buying yang menyebabkan kelangkaan Pertalite dan Solar di beberapa SPBU," tutur Fahmy.

Adapun pemerintah sesungguhnya sudah mengajukan tiga opsi, yakni penambahan subsidi, menaikkan harga BBM subsidi, dan pembatasan BBM subsidi.

Opsi penambahan subsidi dinilainya sudah mustahil dilakukan, lantaran pemerintah sudah mengunci dana subsidi di Rp 502,4 triliun.

Ngotot Ingin Cabut Subsidi BBM, Sri Mulyani Sebut Dana Subsidi BBM Rp 502 T Bisa Buat Bangun Tol

Anggaran subsidi energi BBM, Listrik hingga gas LPG mencapai Rp 502 triliun.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved