Kasus Pembunuhan Brigadir J

Alasan Kriminolog Australian National University Tak Yakin Brigadir J Rudapaksa Putri Candrawathi  

Kriminologi pada Australian National University, Leopold Sudaryono meragukan terjadinya perkosaan yang dialami Putri Candrawathi, oleh Brigadir J.

Editor: Ahmad Haris
Kloase/Net
Brigadir J dan Putri Candrawathi (PC), Istri mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. kandidat doktor bidang Kriminologi pada Australian National University, Leopold Sudaryono meragukan terjadinya perkosaan yang dialami Putri Candrawathi, yang dilakukan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau J hingga memicu pembunuhan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Kasus pembunuhan Brigadir J masih terus berlanjut.

Yang terbaru, Komnas HAM kembali membuka isu pelecehan yang dialami istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang padahal telah ditutup kasusnya oleh Polri.

Terkait hal itu, kandidat doktor bidang Kriminologi pada Australian National University, Leopold Sudaryono meragukan terjadinya perkosaan yang dialami Putri Candrawathi, yang dilakukan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau J hingga memicu pembunuhan.

Mengutip Tribunnews com, alasan Leopold tak yakin, adalah hubungan khusus antara Brigadir J dan istri mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu bersifat konsensual.

“Saya meyakini tidak ada kekerasan seksual oleh seorang brigadir ataupun pembantu terhadap Bu PC (Putri Candrawathi). Hubungan khusus yang ada bersifat konsensual,” kata Leo, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (4/9/2022).

Kedekatan khusus itu terlihat saat Brigadir J meminta Putri agar memerintahkan ajudan Sambo lainnya, Brigadir Ricky Rizal, untuk mengembalikan senjatanya.

Diketahui, pasca-keributan di rumah singgah milik Sambo di Magelang, senjata Brigadir J disita oleh Brigadir Ricky.

“Namun karena kekhawatiran terhadap kemarahan FS (Ferdy Sambo) diakui sebagai pemaksaan,” ujar Leo.

Selain itu, Brigadir J juga sempat menggendong Putri.

Peristiwa ini pernah diungkapkan oleh Komisioner Komnas HAM M Choirul Anam.

Anam menjelaskan, Brigadir J sempat menggendong Putri pada 4 juli 2022 di Magelang atau tiga hari sebelum dugaan pelecehan seksual terjadi.

Ini terlihat dalam proses rekonstruksi yang digelar Selasa (30/8/2022).

Menurut Anam, peristiwa Brigadir J menggendong Putri merupakan rangkaian penting dalam peristiwa dugaan pelecehan seksual.

Terkait hal ini, Leo menduga hubungan khusus antara Brigadir J dan Putri tidak diketahui oleh ajudan, asisten rumah tangga maupun sopir keluarga Sambo.

“Saat mereka melihat dua indikasi di mana J mendekati secara fisik (berusaha membopong) dan di kamar berduaan, mereka marah dan mengancam,” tutur Leo.

Menurut Leo, polisi perlu memeriksa dugaan pemerkosaan di Magelang sebagai pendalaman rangkaian tindakan yang mendahului dan menjelaskan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Leo juga mengomentari soal temuan Komnas Perempuan terkait dugaan perkosaan di Magelang.

Menurut dia, temuan itu tidak memiliki legal standing dalam proses pidana.

"Temuan Komnas hanya bersifat kesimpulan, tidak ada legal standing-nya di dalam proses peradilan pidana terkecuali diminta sebagai saksi ahli," tutur Leo.


Komnas HAM Gaungkan Lagi Isu Pelecehan


Sebelumnya, Komnas HAM kembali menggaungkan isu pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

Pada laporan rekomendasi kasus Brigadir J yang dirilis Kamis (1/9/2022), Komnas HAM mengungkap ada dugaan kuat kekerasan seksual terhadap Putri Candrawathi oleh Brigadir J di Magelang.

Termasuk detail-detail di dalamnya seperti Putri dilecehkan saat sedang sakit serta lokasi pelecehan.

Secara tersirat, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan, peristiwa pelecehan tak terjadi di dalam kamar tetapi di ruangan yang lebih terbuka.

"Pada tanggal yang sama (7 Juli 2022) dugaan kekerasan seksual dilakukan Brigadir J terhadap PC, dimana saudara FS (Ferdy Sambo) tidak di Magelang," ucap Choirul Anam.

Kemudian terjadi ancaman terhadap Brigadir J pasca peristiwa tersebut.

"Berikutnya adalah ancaman terhadap Brigadir J (Yosua Hutabarat) setelah saudari S (Susi) dan saudara KM (Kuat Maruf) membantu saudari PC masuk ke dalam kamar pasca peristiwa dugaan kekerasan seksual," ungkapnya.

Sementara itu, Komnas Perempuan, Siti Aminah menyebut terdapat dua temuan baru dalam kasus dugaan pelecehan seksual Putri.

Temuan baru tersebut terkait dengan kondisi Putri Candrawathi saat diduga dilecehkan dalam keadaan sakit.

"Ada memanfaatkan kerentanan, ibu P dalam kondisi tidak sehat pada waktu itu (saat diduga dilecehkan Brigadir J), dan sedang tidur," ungkap Siti Aminah.

Di sisi lain, Siti Aminah sempat mengurai pembelaan soal Putri Candrawathi yang dihujat publik.

Hal itu setelah Putri Candrawathi diputuskan untuk tak ditahan karena alasan kemanusiaan.

Siti Aminah kemudian mengurai kondisi Putri Candrawathi yang tak diketahui publik.

Setelah pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi disebut mengurung diri di rumah.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunews.com dengan judul Kriminolog Tak Yakin Brigadir J Rudapaksa Putri Candrawathi, Beberkan Alasannya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved