Sebut TNI "Gerombolan Lebih-lebih Ormas", Politisi PDIP: Untung Effendi Simbolon Cepat Minta Maaf
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon meminta maaf soal tudingan kepada prajurit TNI sebagai "gerombolan lebih-lebih ormas
TRIBUNBANTEN.COM - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon meminta maaf soal tudingan kepada prajurit TNI sebagai "gerombolan lebih-lebih organisasi kemasyarakatan".
Politisi PDI-Perjuangan, Erwin Moeslimin Singajuru mengatakan Effendi Simbolon beruntung meminta maaf secara cepat.
Sebab, kata dia, jika tidak, eskalasi kemarahaan dan kemurkaan prajurit TNI akan semakin tinggi walaupun dia sebagai anggota Komisi I DPR.
Menurut dia, pernyataan Effendi Simbol soal TNI gerombolan sangat tidak tepat dan terkesan provokasi.
Baca juga: Pesan KASAD Dudung Bikin Bulu Kuduk Merinding, Effendi Simbolon Minta Maaf
“Gerombolan itu kata yang sangat tidak tepat, banyak bahasa yang menjunjung tinggi etika, kemukakan secara beradab, jangan terkesan seperti orang tidak terdidik apalagi terkesan provokator. Justru berbahaya bagi kesatuan bangsa,” katanya.
Dia menilai pernyataan Effendi Simbolon sangat sensitif dan melukai perasaan prajurit TNI. Jangan karena sebagai wakil rakyat, kata dia, Effendi Simbolon seenaknya menyampaikan pendapat, apalagai di forum terbuka, seperti yang disampaikan dalam rapat di DPR.
“Itu sensitif. DPR itu kita tahulah punya hak imunitas, istilahnya kebal hukum. Tapi bukan bicara seenaknya dan itu melanggar prinsip moral dalam berkata, menyampaikan pendapat pakailah kosa kata yang baik, apalagi anggota dewan terhormat kalau punya niat baik sampaikan dengan cara-cara baik dan terhormat, kan begitu,” katanya.
Sebagai anggota DPR terpilih beberapa periode, Erwin menegaskan Effendi Simbolon seharusnya memberikan contoh teladan bagi anggota DPR lainnya. Dia harus menyampaikan pendapat dengan cara-cara terhormat.
Baca juga: Kata Dandim 0623 Cilegon soal Videonya Marah ke Effendi Simbolon Viral di Sosmed: TNI Tersakiti
“Saya marah, tersinggung juga karena saya keluarga TNI-Polri. Anak saya ada yang di TNI, bapak- anak ada yang di Polri. Jadi saya ikut prihatin dan tidak nyaman terus terang,” turur Erwin yang juga Stafsus Menko Polhukam ini.
"Jadi perumpamaan gerombolan itu tentu saja menyakiti hati para prajurit, mereka dilantiknya saja oleh presiden, yang lain mana bisa, hanya TNI-Polri. TNI-Polri itu salah satu simbol persatuan. Kita semua perlu dukungan TNI-Polri. Kehormatan mereka harus kita jaga. Bahwa ada oknum nakal, ya ditindak saja. Tapi, jangan korps mereka direndahkan,".
Untuk itu, Erwin meminta seluruh anggota DPR melakukan introspeksi diri dan bejalar kesalahan dari Effendi Simbolon dalam menyampaikan pendapat. Meski memiliki hak imunitas dan hak konstitusional, Wakil Rakyat tidak boleh berbicara asbun.
“Bukan seenak perutnya mengemukakan apa yang dia hadapi. Okelah dia minta maaf, tentu dimaafkan karena bangsa ini bangsa pemaaf. Dan dalam Islam salah satu ciri-ciri orang taqwa itu memaafkan kesalahan orang lain. Dia juga jangan mengulangi (bikin kesalahan),” tambahnya.
Effendi Simbolon Minta Maaf
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI-P Effendi Simbolon meminta maaf terkait pernyataannya yang menyebut TNI sebagai 'gerombolan lebih-lebih organisasi masyarakat (ormas)'.
"Saya dari lubuk hati yang paling dalam atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti prajurit TNI, dari mulai tamtama, bintara, perwira, sesepuh yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin tadi sudah ditekankan," ujar Effendi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).