Pembangunan Belasan Rutilahu di Desa Junti Tertunda, Kadis DPKPTB Kabupaten Serang Bilang Begini

Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Tata Bangunan (DPKPTB) Kabupaten Serang buka suara soal keterlambantan pembangunan RLTH.

Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com / Desi Purnamasari
Kepala DPKPTB Kabupaten Serang Okeu Oktaviana saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (22/9/2022). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Keterlambantan pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Desa Junti, Kecamatan Jawilan, karena adanya mis-komunikasi, antara fasilitator dan kelompok penerima bantuan (KPB).

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala DPKPTB Kabupaten Serang Okeu Oktaviana

Okeu menjelaskan, untuk standar operasional presedur (SOP) pembangunan rutilahu harus dibongkar setelah adanya toko material yang sepakat menyuplai terlebih dahulu bahan bangunannya.

Baca juga: TOLONG! Belasan Rumah Tidak Layak Huni di Serang Belum Juga Dibangun Sejak Dibongkar, Warga Ngungsi

"Dan ini adanya perjanjiannya juga dengan harga yang sudah ditentukan kepada toko material tersebut," katanya, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (22/9/2022).

Hal tersebut dilakukan, kata Okeu, karena memang sesuai ketentuan.

Karena nantinya setelah selesai proses pembangunan baru dapat dibayarkan.

ini juga dipastikan disesuaikan dengan kesepakatan dan perjanjian.

"Kalau udah selesai baru bayar kasarnya nguntang dulu, disini fasilitator juga harus dapat menyakinkan dan mencari toko bangunan mana yang sanggup dihutang dulu," katanya.

Dan hal ini, lanjur Okeu, sudah disepakati oleh toko material terdekat tersebut, pada 9 September 2022 bahan bangunn sudah dilakukan pengiriman.

Mulai dari batu, dan besi hanya tinggal semen karena untuk membuat pondasi awal.

"Pada saat semen akan dikirim, rupanya harga berubah dari kesepakatan awal, makanya ditunda dulu pengirimannya oleh pihak material," katanya.

Okue mengatakan, pada Jumat (16/9/2022) kemarin, sudah dilakukan pertemuan oleh pihak fasilitator mulai dari KPB, pihak desa hanya saja pihak toko materila yang tidak datang.

Namun, hal ini pihaknya sudah memastikan dan melakukan komunikasi dengan pihak toko material, dan sudah melakukan penyesuaian harga pasca kenaikan BBM ini.

"Alhamdulillah pada hari ini sudah dikirim kembali bahan bangunannya 200 sak semen sudah dikirim," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved