Eksodus Pria Rusia Tinggalkan Negaranya Usai Mobilisasi Parsial, Apa Dampaknya di Perang Ukraina?
Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial. Upaya pengumuman mobilisasi parsial itu membuat sejumlah pria Rusia eksodus dari negaranya.
Pada Juli 2022 diperkirakan korban tewas Rusia sekitar 15.000.
Shoigu menolak klaim dari Kyiv dan Barat bahwa Rusia menderita jumlah korban besar.
Menurutnya, 90 persen tentara Rusia yang terluka sudah kembali ke garis depan.
Dia melanjutkan, mobilisasi parsial akan membantu Rusia mengonsolidasikan wilayah-wilayah yang dipegangnya di belakang garis depan di Ukraina.
Pengumuman itu keluar sehari setelah wilayah-wilayah yang dikuasai Rusia di timur dan selatan Ukraina akan mengadakan referendum untuk menjadi bagian integral dari Rusia.
Baca juga: Update Perang Hari ke-205: Banyak Mayat dengan Tangan Terikat, Rusia Terus Produksi Amunisi
Jika Kremlin mencaplok empat wilayah Ukraina itu, maka Moskwa dapat melakukan eskalasi perang untuk melawan kemajuan Ukraina di medan perang baru-baru ini.
Mobilisasi parsial menunjukkan Rusia sedang bersiap untuk konflik yang panjang. Putin berkata, mobilisasi parsial "sepenuhnya memadai untuk ancaman yang kita hadapi, yaitu melindungi Tanah Air kita, kedaulatannya, dan integritas teritorial, guna memastikan keamanan rakyat kita dan orang-orang di wilayah yang dibebaskan."
Namun di Inggris, Menteri Pertahanan Ben Wallace berujar bahwa pengumuman Putin adalah pengakuan invasinya gagal.
“Dia dan menteri pertahanannya mengirim puluhan ribu warganya ke kematian mereka, tidak dipersenjatai dengan baik dan dipimpin dengan buruk. Tidak ada ancaman dan propaganda yang dapat menyembunyikan fakta bahwa Ukraina memenangkan perang ini, komunitas internasional bersatu dan Rusia menjadi paria global."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya berucap, ada banyak pertanyaan seputar pengumuman itu tetapi menekankan tidak akan mengubah komitmen Kyiv merebut kembali daerah-daerah yang diduduki pasukan Rusia.
Baca juga: Mobil Kepresidenan Rusia Dihantam Ledakan Keras, Vladimir Putin Selamat Tanpa Lecet Secuil Pun
Dikutip dari Sky News, mobilisasi parsial Rusia tidak mungkin berdampak di medan perang selama berbulan-bulan karena kurangnya fasilitas dan peralatan pelatihan.
Tak lama setelah pidato Putin, media Rusia melaporkan peningkatan besar dalam permintaan penerbangan ke luar negeri, meskipun harga tiket sangat tinggi.
Analis politik Rusia Dmitry Oreshkin menerangkan, pengumuman itu berbau tindakan putus asa.
"Orang-orang akan menghindari mobilisasi ini dengan segala cara yang mungkin, mencari jalan keluar dari mobilisasi ini, meninggalkan negara ini," kata Oreshkin kepada Associated Press.
Dia mengungkapkan, pengumuman itu tidak akan diterima dengan baik oleh publik dan menggambarkannya sebagai pukulan pribadi yang besar bagi warga Rusia, yang sampai saat ini (dalam hal perang) dengan senang hati, duduk di sofa mereka, (menonton) tv. Dan sekarang perang datang ke rumah mereka." Gerakan oposisi Vesna menyerukan protes nasional pada Rabu (21/9/2022).
