Eksodus Pria Rusia Tinggalkan Negaranya Usai Mobilisasi Parsial, Apa Dampaknya di Perang Ukraina?
Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial. Upaya pengumuman mobilisasi parsial itu membuat sejumlah pria Rusia eksodus dari negaranya.
Dikatakan oleh mereka, "Ribuan pria Rusia--ayah, saudara laki-laki, dan suami kita--akan dilemparkan ke dalam penggiling daging perang. Untuk apa mereka mati? Untuk apa ibu dan anak-anak menangis?"
Tidak diketahui berapa banyak orang yang berani memprotes, mengingat penindasan Rusia terhadap oposisi dan undang-undangnya yang keras jika mendiskreditkan tentara. -
Menurut Sky News, mobilisasi parsial tidak akan mengarah ke mobilisasi penuh, karena dapat merusak reputasi Putin setelah kemunduran militer Moskwa baru-baru ini.
Eksodus Pria Rusia
Sejumlah pria Rusia ramai-ramai keluar dari negaranya pada Kamis (22/9/2022) selang sehari setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial.
Reuters melaporkan, lalu lintas di perlintasan perbatasan Rusia dengan Finlandia dan Georgia melonjak.
Harga tiket pesawat dari Moskwa juga meroket.
Perintah mobilisasi parsial diumumkan Putin pada Rabu (21/9/2022).
Itu merupakan perintah mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia II.
Dalam pengumumannya, Putin juga mendukung rencana referendum sejumlah wilayah Ukraina yang diduduki Moskwa untuk bergabung dengan Rusia.
Baca juga: Ukraina Makin Berani! Pasukan Zelensky Serang Wilayah Rusia, Kubu Putin Belum Bereaksi
Putin turut memperingatkan Barat bahwa dia tidak menggertak ketika dia mengatakan dia akan siap menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia.
Reuters mewartakan, harga tiket pesawat dari Moskwa melonjak di atas 5.000 dollar AS (Rp 75 juta) untuk tiket sekali jalan ke lokasi asing terdekat.
Dengan harga segitu, sebagian besar tiket pesawat terjual untuk beberapa hari mendatang.
Usai Putin Umumkan Mobilisasi Parsial Di media sosial, muncul semacam tutorial mengenai cara keluar dari Rusia.
Sedangkan sebuah situs berita berbahasa Rusia memberikan daftar "ke mana harus melarikan diri sekarang dari Rusia". Sementara itu, antrean panjang dilaporkan terjadi di penyeberangan perbatasan Rusia dengan Georgia.
