Pemanfaat Sampah Jadi Pembangkit Listrik, DLH Ngaku Kota Cilegon Masih Kekurangan Sampah

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon mengungkapkan masih kekurangan sampah dalam rangka memenuhi pemanfaatan sampah untuk bahan baku CO-Fairing.

Penulis: Sopian Sauri | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Sopian Sauri
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon mengungkapkan masih kekurangan sampah dalam rangka memenuhi pemanfaatan sampah untuk bahan baku CO-Fairing. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Sopian Sauri

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon mengungkapkan, Kota Cilegon masih kekurangan sampah, dalam rangka memenuhi pemanfaatan sampah untuk bahan baku CO-Fairing.

Sampah tersebut akan menjadi biomassa, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti batu bara di pembangkit listrik yang bekerjasama dengan PT Indonesia Power, salah satu perusahaan pengelola PLTU di Suralaya, Kota Cilegon.

Plt Kadis LH Kota Cilegon Ahmad Aziz Setia Ade Putra mengatakan, bahan sampah yang masuk ke TPSA Bagendung nanti akan diubah menjadi bahan bakar jemputan padat (BBJP).

Di mana bahan itu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pendamping batu bara, untuk menghasilkan enegri listrik.

Ia mengungkapkan, minimal persyaratan sampah yang di Cilegon saat ini 300 ton per hari.

Namun, lanjutnya, saat ini dihitung rata-rata yang masuk ke TPSA Bagendung di luar kompetensi itu baru 260 ton per hari.

"Sehingga masih butuh sampah lagi, memang persyaratannya minimal sampah yang di Cilegon harus 300 ton per hari," kata Aziz, kepada awak media di Kantor DLH Kota Cilegon, Jumat (24/9/2022).

Saat ini, lanjut Aziz, pengolah sampah menjadi BBJP berkapasitas 30 ton per hari, masih tahap pembangunan.

Diharapkan Oktober 2022 nanti bisa segera digunakan.

Ia juga mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan bantuan dari Kementerian PUPR, untuk membangun BBJP Plant yang dapat memenuhi kapasitas pengolahan sampah, menjadi sumber listrik sampai 300 ton per hari, atau 10 kali lipat kapasitasnya dari alat yang dibangun saat ini.

“Mudah-mudahan di bulan Oktober ini sudah selesai, jadi nanti sampah itu akan diproses BBJP menjadi Co- Fairing atau bahan bakar jumputan padat pendamping batu bara, yang kapasitasnya sekarang masih 30 ton per hari," ujarnya.

Masih kata Aziz, selain dimanfaatkan menjadi energi listrik, produksi sampah-sampah rumah tangga di Cilegon juga bakal menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Alhamdulillah kita ada sampah dapat retribusinya, kemudian nanti kita mendapat bantuan juga dari pemerintah pusat."

"Ini mudah-mudahan berkah buat kita," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved