Balistik Uji Senjata Perempuan Penodong Paspampres, Pengamat Menduga Pistol Didapat dari ISIS
Polisi juga melibatkan Laboratorium Forensik untuk melakukan uji balistik apakah senjata FN tersebut rakitan atau pabrikan.
TRIBUBANTEN.COM - Polda Metro Jaya masih menguji identitas perempuan bercadar yang mencoba menerobos ring 1 Istana Kepresidenan di Jakarta.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyampaikan, pengujian dilakukan melalui teknologi face recognition, sidik jari elektronik, dan wawancara langsung.
Polisi juga melibatkan Laboratorium Forensik untuk melakukan uji balistik apakah senjata FN tersebut rakitan atau pabrikan.
Baca juga: Profil dan Latar Belakang Wanita Penerobos Istana Presiden, Kiprah di JAD Diduga Baru 3 Bulan
"Soal dari mana dia mendapatkan sekarang tim sedang menginterview, pendekatan-pendekatan yang lebih bersifat psikologis agar dia mau terbuka," ungkap Irjen Fadil.
Irjen Fadil menambahkan isi di dalam tas yang dibawa perempuan bercadar selain senjata api tadi bukan barang-barang berbahaya.
Dari hasil penggeledahan, menurutnya, yang bersangkutan hanya membawa alat-alat kewanitaan seperti tisu hingga lotion.
"Jadi tidak ada buku atau catatan dari dalam tas miliknya," seru Fadil.
Lebih lanjut, Irjen Fadil menekankan aksi perempuan bercadar ini belum tentu berkaitan dengan terorisme.
Polisi melihat ada banyak kemungkinan dari upaya perempuan bersenjata ini menerobos ring 1 Istana Merdeka.
Baca juga: Motif Masih Diselidiki, Perempuan Bersenjata di Depan Istana Disebut Memiliki Identitas Berbeda
"Ndak bukan teror, jangan berandai-andai, kalau ada perkembangan kami sampaikan, jadi masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi belum tentu teror oke ya," imbuhnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman lebih dulu menyampaikan peristiwa perempuan yang mencoba menerobos Istana Merdeka.
"Betul tadi di dekat istana di Medan Merdeka Utara," kata Latif.
Latif menjelaskan, perempuan yang berusia sekitar 25 tahun itu mendatangi pintu gerbang Istana Mereka dan langsung menodongkan senjata api jenis FN ke anggota Paspampres yang tengah berjaga.
Namun aksi nekat perempuan itu berhasil dihentikan oleh tiga anggota Sat Gatur Polda Metro Jaya yang saat itu juga tengah mengatur lalu lintas.
"Langsung sama anggota direbut senjatanya, anggota Polantas (Polisi Lalu Lintas)," sebut Latif.
