Stunting

Dampak Stunting Bukan Hanya kepada Anak, Tapi Berimbas pada Masa Depan Bangsa

Stunting memiliki risiko dan dampak buruk bagi kehidupan anak, yaitu dapat menyebabkan gagal tumbuh dan gangguan sistem kekebalan tubuh

Penulis: Siti Nurul Hamidah | Editor: Siti Nurul Hamidah
Jubi.co.id
Ilustrasi, Dampak Stunting Bukan Hanya kepada Anak, Tapi Berimbas pada Masa Depan Bangsa 

TRIBUNBANTEN.COM - Stunting menjadi permasalahan besar bangsa Indonesia dalam dunia kesehatan yang saat ini tengah gencar diberantas.

Mengutip dari Kemenkes.go.id, Selasa (2/11/2022), anak stunting adalah anak dengan kekurangan gizi, kondisi ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata.

Hal ini diakibatkan asupan gizi yang diberikan, dalam waktu yang panjang, tidak sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga: Empat Vitamin Penting untuk Anak Stunting

Beberapa anak stunting mengalami kesulitan dalam perkembangan fisik dan level kognitif yang optimal seperti lambat berbicara atau berjalan, hingga sering mengalami sakit.

Stunting memiliki risiko dan dampak buruk bagi kehidupan anak, yaitu dapat menyebabkan gagal tumbuh, gangguan sistem kekebalan tubuh, masalah fungsi otak dan perkembangan organ.

Selain itu, stunting memiliki dampak besar terhadap kemajuan bangsa, mulai dari rendahnya kualitas SDM yang tidak mampu bersaing dalam dunia global, hingga dampak ekonomi yang akan dialami negara.

Baca juga: Kenali Apa itu Stunting dan Risikonya

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/11/2022), Wakil Presiden Ma'ruf Amin menargetkan angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 dapat turun minimal 3 persen dibandingkan tahun 2021 yang berada di angka 24,4 persen.

Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia, angka prevalensi stunting di Indonesia berangsur-angsur turun, dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 24,4 persen pada 2022.

Jika merujuk pada WHO, suatu wilayah dikatakan mengalami masalah gizi akut bila prevalensi bayi stunting lebih dari 20 persen atau balita kurus di atas 5 persen.

Bila prevalensi stunting lebih dari 20 persen, maka secara nasional masalah stunting di Indonesia tergolong kronis meskipun angkanya telah berhasil diturunkan.

Hal ini menjadi momok yang ditakutkan bagi negara, sebab dampak stunting ini cukup berpengaruh pada perkembangan dan kemajuan sebuah negara, bukan hanya kehidupan anak.

Berikut ini TribunBanten.com rangkum dari berbagai sumber dampak dari stunting apabila tidak dapat diatasi.

Baca juga: Hadiri Stunting Heroes 2022, Al Muktabar Ungkap 3 Cara Penanganan Stunting-Gizi Buruk di Banten

1. Generasi Bangsa Terancam Memiliki IQ Rendah

Menurut penelitian Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpAK, anak yang mengalami stunting di bawah usia satu tahun, 25 persen dari mereka berisiko memiliki tingkat kecerdasan di bawah 70.

Serta 40 persen lainnya berisiko memiliki IQ antara 71-90.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved