Ibu yang Mau Melahirkan Sering Ditandu karena Jalan Rusak, Pemkab Pandeglang: Bukan Kami Membiarkan

Banyaknya ibu hamil di Desa Leuwibalang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang harus ditandu saat melahirkan, karena akses jalan yang rusak.

Penulis: Nurandi | Editor: Ahmad Haris
Akun Facebook Badry Aldiansyah
Ibu hamil di Cikeusik Kabupaten Pandeglang yang hendak melahirkan harus ditandu karena jalan rusak. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Banyaknya ibu hamil di Desa Leuwibalang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang harus ditandu saat melahirkan, karena akses jalan yang rusak.

Jalan di desa tersebut, terakhir kali dibangun pada tahun 2018, oleh Direktorat Jendral Bina Marga dari Kementerian PUPR.

Hingga tahun 2022, jalan poros desa tersebut tak kunjung dibangun, sehingga warga di desa sering kali menandu ibu hamil yang hendak melahirkan, karena akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Baca juga: Ibu Hamil di Pandeglang Banten Terpaksa Ditandu ke RS Lewati Jalan Rusak, Begini Penjelasan Pemkab

Menanggapi kesulitan yang dihadapi masyarakat, Pemkab Pandeglang melalui Kadis PUPR Pandeglang Asep Rahmat, mengatakan, pihaknya bukan membiarkan terkait kondisi tersebut.

"Jadi kami akan tindaklanjuti. Bukan berarti, bukan jalan kabupaten, kami biarkan saja. Memang dalam peraturan menteri desa, jalan desa itu domainnya, oleh desa," katanya saat dihubungi TribunBanten.com, Selasa (8/11/2022).

Dirinya menyebutkan, pada dasarnya kewenangan jalan tersebut ada pemerintah desa.

Tetapi pihaknya akan turun tangan walau jalan tersebut bukan jalan kabupaten statusnya.

"Namun kami di pemerintahan atau Pemkab, sering mambantu jalan desa yang kami tangani. Karena itu tadi, ibu bupati melihat keterbatasan anggaran desa. Terus jalan tersebut kami tangani," ujarnya.

Kejadian ibu hamil ditandu di Desa Leuwibalang sudah terjadi dua kali.

Yakni dialami Asmariah (21) yang hendak melahirkan, dan Sukminah (35) yang hendak pulang ke rumahnya setelah menjalani operasi caesar di Kabupaten Serang.

Asep menyampaikan, karena biaya pembangunan jalan sangat mahal, tetapi terkait pembangunan jalan di desa tersebut akan segera dicari titik terangnya.

"Karena kan biaya jalan ini mahal, nilainya itu mencapai Rp 3,5 miliar, kalau jarak jalannya 10 kilometer, berarti biayanya bisa mencapai Rp 5 miliar biayanya," katanya.

Sementara, Angga Permana warga Desa Lewibalang mengatakan, jalan yang baru saja dibangun belum seluruhnya.

Baca juga: Ibu Hamil di Banten Ditandu Pakai Kain Sarung Akibat Jalan Rusak, Berbekal Senter Terobos Malam

"Total jalan yang saat ini rusak sepanjang 6 kilometer dan lebar 4 meter," katanya saat dihubungi melalui telepon seluler.

Dirinya menambahkan, semoga keadaan jalan tersebut segera mendapatkan perbaikan, mengingat itu akses penting bagi masyarakat.

"Semoga segera ada perbaikan, karena untuk kebutuhan masyarakat juga," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved