FAKTA Satu Keluarga di Magelang Tewas Mengenaskan dalam Kamar Mandi, Diduga Diracun Anak Sendiri

Berikut ini fakta satu keluarga di Magelang tewas mengenaskan. Pelaku anak kedua korban remaja berinisial DDS (17)

Editor: Glery Lazuardi
(KOMPAS.COM/IKA FITRIANA)
TKP satu keluarga yang tewas diduga diracun di Jalan Sudiro Gang Durian, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022). 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini fakta satu keluarga di Magelang tewas mengenaskan.

Pelaku anak kedua korban remaja berinisial DDS (17)

Baca juga: Menyayat Hati! Tim SAR Temukan Jasad Ayah & Ibu Peluk Anak-anaknya saat Longsor Cianjur

Almarhum Abas adalah pensiunan KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara). Dia purna tugas per 1 Oktober 2022.

Almarhumah Heri Riyani seorang ibu rumah tangga.

Sedangkan almarhumah Dea tercatat sebagai karyawan PT KAI di Yogyakarta.

Ketiganya ditemukan tewas di kamar mandi di dalam rumahnya di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Senin (28/11/2022) sekitar pukul 07.30 WIB.

Beli Racun dari Online

Terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Magelang, DDS (17), membeli racun dari online.

DDS kemudian mencampuri racun tersebut dalam minuman teh hangat dan es kopi untuk ayah, ibu dan kakaknya.

"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Iqbal Alqudusy, dalam keterangannya, pada Senin (28/11/2022).

Baca juga: Ditemukan 2 Jasad Meninggal Secara Tidak Wajar di Tangsel, Salah Satunya Korban Tersambar Kereta Api

Kedua Identitas korban dalam kasus ini yakni Abbas Ashar (58) orangtua pelaku, Heri Riyani (54) ibu pelaku, Dhea Choirunnisa (24) kakak pelaku atau anak pertama.

"DDS merupakan anak kedua," ujar dia.

Ketiga korban sempat dibawa ke RS Merah Putih.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis ketiga korban dinyatakan telah meninggal dunia.

DDS saat ini telah diamankan petugas.

"Terduga pelaku pembunuhan saat ini berada di Sat Reskrim Polresta Magelang untuk dilakukan penyidikan," imbuh dia.

Racun Dicampur Teh dan Kopi

Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, DDS yang merupakan anak kedua korban telah memberikan keterangannya kepada polisi.

"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," kata Iqbal, dalam keterangannya, pada Senin (28/11/2022).

Adapun identitas korban yakni Abbas Ashar (58) orangtua pelaku, Heri Riyani (54) ibu pelaku, Dhea Choirunnisa (24) anak pertama.

"DDS merupakan anak kedua," ujar dia.

Dia mengatakan, sekitar pukul 07.00 WIB, saksi 1 mengetahui ketiga korban merasakan mual dan muntah serta tergeletak di kamar mandi.

"Setelah meminum teh hangat dan es kopi, kemudian saksi 1 memanggil saksi 2, 3 dan 4 untuk membantu membawa ke RS Merah Putih," kata dia.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Bayi di Rempoa Tangsel, Bocah Kaget Lihat Kardus saat Cari Ikan

Setelah sampai ke RS Merah Putih dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis bahwa ketiga korban dinyatakan telah meninggal dunia.

"Terduga pelaku pembunuhan saat ini berada di Sat Reskrim Polresta Magelang untuk dilakukan penyidikan," imbuh dia.

Hati Keluarga Besar Hancur

Kematian keluarga Abas Ashar (58) menyisakan luka mendalam bagi sanak saudaranya.

Kakak ipar Abas, Agus Kustiardo (58), mengaku peristiwa ini membuat hatinya hancur.

Terlebih, terduga pelaku adalah anak kedua almarhum Abas.

"Perasaan saya hancur, sekalipun pelakunya adalah anaknya (korban) tapi yang dibunuh adik saya, secara manusiawi lho, saya merasa kehilangan," kata Agus, usai prosesi pemakaman keluarga Abas Ashar di TPU Sasono Loyo, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) malam.

Agus adalah kakak kandung Heri Riyani (54), istri Abas Ashari, yang turut jadi korban tewas.

Korban lainnya, anak pertama bernama Dea Khairunisa (25).

Dugaan awal oleh pihak Polrestas Magelang, seluruh korban meninggal diduga dibunuh dengan cara diracun.

Agus mengaku semula tidak tahu kalau anak kedua korban, Deo Daffa Syahdilla (22), ikut digelandang oleh polisi usai oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Saya tadi pagi belum tahu, kemudian ada informasi kalau Deo dibawa polisi juga. Kalau aparat bawa seseorang itu berarti sudah ada keyakinan, melalui alat bukti kuat," ungkap Agus.

Baca juga: Sopir Angkot di Tangerang Duel Sampai Mati, 1 Tewas, Jasad Ditemukan Mengenaskan di Semak-semak

Agus berujar, pihak keluarga telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke Polresta Magelang.

Dia berharap proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Peristiwa ini sudah ditangani pihak berwajib, pelakunya ada. Ini masalah pelanggaran hukum, pasalnya apa, aparat yang tahu, kami serahkan ke pihak berwajib," imbuh Agus.

Sebelumnya dia juga tidak menaruh curiga terhadap kelagat keluarga Abas.

Bahkan komunikasi terakhir, Abas meminta bantuan membayar pajak sepeda motornya.

"Dari awal tidak curiga, terakhir minta tolong saya untuk membayarkan pajak motor, STNK-nya masih saya bawa," sebutnya.

Selama ini, kata Agus, keluarga Abas tidak memiliki konflik dengan sesama.

Mereka dikenal baik dan aktif di kegiatan masyarakat di tempat tinggalnya.

Hanya saja dia sempat mencurigai perilaku Deo belakangan ini.

"Sifat Deo itu sekarang overlap. Setahu saya banyak menghambur-hamburkan uang belakangan ini," ucap Agus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekeluarga di Magelang Tewas Diracun, Kerabat: Saya Hancur, Sekalipun Pelaku adalah Anaknya..."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu Keluarga di Magelang Tewas Diracun, Pelaku Diduga Anak Kedua"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak Kedua Terduga Pembunuh Satu Keluarga di Magelang Beli Racun dari Online, Dicampur dalam Teh dan Kopi Korban"

The Second Child of the Suspected Murderer of a Family in Magelang Buys Poison Online, Mixes it in the Victim's Tea and Coffee

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved